Beranda ekonomi 16 Relawan PMI Kutim Ikuti Diksar 120 Jam Kepalangmerahan

16 Relawan PMI Kutim Ikuti Diksar 120 Jam Kepalangmerahan

0
Foto bersama : Pengurus PMI Kutim berfoto bersama, instruktur dan peserta Pendidikan Dasar (Diksar) 120 Jam Kepalangmerahan

Loading

SuaraKutim.com; Sangatta — Mengabdi sebagai seorang relawan pada Palang Merah Indonesia (PMI), bukanlah sesuatu yang mudah. Selain harus memiliki jiwa sosial tinggi serta ikhlas demi kemanusiaan, seorang relawan PMI juga wajib memiliki dasar-dasar keilmuan dan pengetahuan seputar kepalangmerahan.

Karenanya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Kepalangmerahan 120 jam, yang dilaksanakan di Markas PMI Kutim Jalan Ringroad 9, Sangatta Utara, Minggu (7/8/2022).

Serius : Peserta Pendidikan Dasar (Diksar) PMI Kutim serius mengikuti materi Kepalangmerahan 120 jam

Diikuti sebanyak 16 orang relawan yang berasal dari STAIS (Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta), utusan Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Bengalon, para relawan ini diberikan sejumlah pengetahuan mulai dari kepemimpinan, pertolongan pertama, penanggulangan bencana, kepalangmerahan dan masih banyak lagi.

Sekretaris PMI Kutim yang sekaligus Kepala Markas, Wilhelmus Wio Doi dalam laporannya menyebutkan kegiatan yang merupakan program kerja PMI Kutim dalam rangka untuk memberi pengetahuan dasar kepada anggota relawan PMI, agar mampu bergerak cepat dan tanggap akan bencana alam dan persoalan kemanusian lainnya.

“Ada banyak pengetahuan dasar yang diberikan kepada peserta. Mulai dari pertolongan pertama, penanggulangan bencana, kepemimpinan, kepalangmerahan, dapur umum dan masih banyak lagi, termasuk simulasi. Karena Diksar (Pendidikan Dasar, red) ini 120 jam, jadi kami laksanakan selama sepuluh hari,” ucap pria yang akrab disapa Ewil.

Sementara itu mewakili Ketua PMI Kutim, Padliyansyah selaku Ketua Bidang Organisasi berharap melalui Diksar yang dilaksanakan PMI Kutim, bisa menghasilkan relawan yang tangguh serta mumpuni, terutama dalam penanganan kebencanaan yang kapan saja dan dimana saja bisa terjadi.

“Saya berharap, para peserta mengikuti pelatihan dengan serius, sehingga bisa menghasilkan relawan yang tangguh dan punya pengetahuan yang mumpuni, terutama dalam penanganan kebencanaan yang kapan saja dan dimana saja bisa terjadi. Tetap jaga kesehatan dan Prokes (protokol kesehatan, red),” ujarnya.(Red)