SANGATTA (2/10-2018)
Dua atlet panjat dinding asal Kutim, salah satunya Fitriadi bersyukur akhirnya bisa pulang ke Sangatta. Pria yang kesehariannya berkerja di Msjid Agung Al-Faruq Sangatta ini, bersyukur karena Allah SWT telah memberinya keselamatan meski sempat terjebak dalam gedung ketika gempa bumi mengoncang Palu.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan, saat kejadian sedang bersama panitia dan sedang siap-siap ingin meninjau lokasi acara yang berada di tepi pantai. “Ketika kami mau siap-siap ittu, tiba-tiba saja gedung ambruk. Alhamdulilllah, gedung Kwarcab Pramuka yang menjadi secretariat penitia tergolong kokoh sehingga masih ada tiang yang mampu menjadi penyangga untuk menjadi celah keluar dari gedung,” terangnya.
Melalui telepon, Fitriadi yang kini sedang dalam perjalanan ke Sangatta, menyebutkan ia terbang ke Balikpapan, Selasa (2/10) pagi bersama puluhan penumpang lainnya yang nantinya melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah seperti Pulau Jawa.
Terkait atlet lainnya, ia mengakui semua selamat bahkan ada yang sudah mendarat di Balikpapan. “Ini pengalaman hidup saya, sungguh menyedihkan melihat keadaan Palu saat ini. Semua dalam keadaan panik, sedih dan mencekam. Namun, panitia tetap saja memberikan pelayanan kepada kami peserta meski ada yang keluarganya menjadi korban,” cerita Fitiadi.
Seperti diwartakan, menyemarakan HUT Kota Palu ke 40, ada 50 orang atlet asal Kutim bertandang ke Palu. Mereka adalah atlet Gateball, Airsoft Gun dan Panjat Tebing yang ke Palu untuk mengikuti kejuaraan dalam rangka Pesona Festival Palu 2018. (SK12)