SANGATTA (16/5-2017)
Tewasnya Rahmadi (17) di kandang ayam milik Masdari Kidang di Simpang Perdau Bengalon, hingga Selasa (16/5) petang masih diselidiki Polsek Bengalon dan Polres Kutim.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com menyebutkan sejumlah data telah diterima tim penyidik diantaranya jala, Helm, Dompet, Pipet serta beberapa potong kayu yang ada bercak darah. “Menariknya di TKP ada bong yakni alat untuk mengisap sabu,” terang sumber media ini.
Hasbi ayah Rahmadi menerangkan, Rahmadi yang tercatat pelajar SMK Bengalon, Senin (15/5) pukul 17.00 Wita minta ijin ke Sangatta untuk melaksanakan PSG. “Ia menggunakan sepeda motor, bahkan sepeda motor itu masih baru,” kata Hasbi.
Ditemui Suara Kutim.com di Puskesmas Bengalon, tempat jenazah Rahmadi diautopsi, Hasbi menyebutkan putranya sedang bermasalah dengan pacarnya. “Hubungan Rahmadi dengan pacaranya itu, ada masalah sehingga orang tuanya tidak merestui,” ungkap Hasbi.
Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, darah yang bersimbah di TKP diduga kuat darah Rahmadi, karena dibadannya terdapat luka mengenaskan. “Luka yang ada itu menjadi perhatian penyidik, karenanya kematian Rahmadi diduga kuat akibat luka yang dialami,” ungkap sumber media ini seraya menyebutkan antara helm dengan tempat jenazah Rahmadi ditemukan ada jarak.
Seperti diberitakan, warga Simpang Perdau, Selasa (16/5) gempar dengan ditemukan sesosok mayat berkelamin laki-laki. Jenazah yang diketahui bernama Rahmadi (17) pelajar SMK Negeri 1 Bengalon,
kali pertama ditemukan Muin.
Muin menceritakan, jenazah Rahmadi ditemukan dalam keadaan tertelungkup di kandang ayam. Kepada Polisi, Muin menyebutkan ia ke kebun Masdari Kidang untuk membersihkan kebun dan kebun. “Saya kaget melihat helm warna merah didekat kandang ayam, serta melihat seseorag terbaring didalam kandang,” terang Muin seraya menerangkan ia kembali ke kampung minta bantuan masyarakat.(SK11/SK13)