SANGATTA (17/5-2017)
Dugaan Rahmadi (17) tewas dianiaya dan mayatnya dibawa ke kandang ayam milik Masdari Kidang, mendekati kebenaran. Menurut Hasbi – ayah Rahmadi, anaknya pernah diancam akan dianiya bahkan jika ditemukan di jalan akan diseret.
Ancaman itu, ujar Hasbi disampaikan Rahmadi ketika ia menceritakan masalahnya terutama keterkaitan dengan pacarnya yang sudah berbadan dua. “Rahmadi ingin bertanggungjawab dengan apa yang terjadi dengan pacarnya, namun keluarga pacarnya tidak terima bahkan ada ancaman akan dianiaya,” cerita Hasbi (40) ketika sedang menunggu jasad putranya diautopsi di Puskesmas Bengalon, Selasa (16/5) kemarin.
Sumber Suara Kutim.com membenarkan dengan kondisi luka yang dialami pelajar SMK Bengalon ini yang tampak ada bekas terseret di aspal, sementara jasadnya ditemukan di kandang ayam yang tak tampak bekas ada benda diseret.
Sumber lain mengakui, antara lokasi helm dengan tempat jasad Rahmadi ditemukan berjarak beberapa meter sehingga ada dugaan Rahmadi sebelum ditempatkan di kandang ayam sempat dibopong. “Lokasi saya menemukan jasad Rahmadi itu biasa saja, kecuali ada ceceran darah,” kata Muin warga Simpang Perdau yang kali pertama menemukan jasad Rahmadi.
Dalam keterangannya kepada polisi, Muin (70) mengaku sama sekali tidak menyentuh jasad karena takut. Ia bahkan, langsung meminta bantuan warga lainnya termasuk melapor ke Polisi. “Suhamailis yang lapor ke Polisi, saat itu tidak ada sepeda motor cuman ada helm warna merah,” beber Muin di luar kandang.(SK11/SK13)