Dibaca 11 , 1 views today
SANGATTA (28/7-2017)
Berkurangannya ketersediaan garam terutama garam dapur atau meja, termasuk melambungnya harga garam murni karena pasokan kurang. Tim yang diterjunkan Polres Kutim menyimpulkan kekurangan garam bukan karena penimbunan. “Semua murni karena pasokan dari produsen kurang, sementara pengiriman dari distributor juga kurang sehingga harganya naik namun tidak ada aksi borong atau penimbunan,” terang Kapolres Kutim AKBP Rino Eko.
Terpisah Kepala Disperindag Edaward Azran menerangkan stok garam meja di Kutim mengalami penurunan dampak menurunya produksi dari produsen, namun ketersediaan ada dengan harga mengalami peningkatan 100 persen.
Dijelaskan Edward, sejumlah garam yang ada saat ini dipasar-pasar Kutim antara lain merk Segi Tiga, Dolpin, dan Cap Daun. “Jika dalam waktu tidak lama lagi produksi meningkat, atau masuknya garam impor tentu ketersediaan akan normal demikian degan harga jual,” sebut Edward.(SK11/SK12/SK14)