PERJALANAN haji seluruh dunia terutama yang masuk gelombang pertama, sebelum ke Makkah terlebih dahulu ke Madinah. Demikian dengan jamaah haji Indonesia, sehingga secara bertahap diberangkatkan ke Makkah setelah melaksanakan shalat 40 waktu di Masjid Nabawi.
Setelah dari Madinah, waktu terlama jamaah haji yakni di Makkah karena semua jamaah akan berada di Makkah lebih 35 hari hingga hari pemulangan. Karena samakin banyaknya jamaah yang tinggal di Makkah, tentu saja semua pemondokan sudah terisi untuk waktu lama, sehingga rata-rata pemondokan jamaah berada di luar jarak 2 Km dari Masjidil Haram.
Karena jarak yang jauh itu, pemerintah menyediakan bus shalawat yang beroperasi 24 jam dengan kebarangkatan setiap 10 menit. Karena banyaknya pengguna bus shalawat, tentu perlu pengaturan jika ingin ke Masjidil Haram yakni dalam regu kecil maksimal 6 orang, jika lebih tentu sulit melakukan pengawasan.
Karena jamaah yang berada di Masjidil Haram semakin banyak, tentu kepadatan terasa sekali. Karenanya jamaah harus waspada, karena kejahatan yang dilakukan oknum tertentu ada saja. Karenanya, selama menanti waktu wukuf sebaiknya jamaah lebih mengutamakan kegiatan ibadah dan jika tidak mampu menempuh perjalanan lama sebaiknya berada di Masjidil Haram dimulai shalat asar hingga Isya, kemudian subu. Sedangkan pada shalat dzuhur sebaiknya dilakukan di hotel atau masjid sekitar pemondokan kecuali shalat Jumat.
Selain itu, hindari berbelanja yang tidak perlu terutama untuk kepentingan oleh-oleh buat keluarga, karena banyak barang membuat fokus ibadah berkurang. Selain, minum dan makan makanan bergizi jika perlu hindari es dan anggur karena dapat menganggu tenggorokan.
Jika minum air zam-zam yang banyak disediakan, sebaiknya ambil yang tidak dingin. Tempat-tempat air zam – zam yang tidak dingin biasanya ditempatkan di tegah dengan tulisan No Coold. (Syafranuddin)
