SANGATTA (29/11-2017)
Meski pembangunan jalan ruas Sangatta – Rantau Pulung telah diserahkan PT Kaltim Prima Coal (KPC) kepada Pemkab Kutim sehingga menjadi asset daerah dan termasuk jalan kabupaten, namun perhatian KPC terhadap salah satu jalan utama menuju pedalaman Kutim ini tetap tinggi.
Kepedulian itu dibukti beberapa kali terlibat dalam perbaikan sejumlah titik yang rusak termasuk di kilometer 18 yang longsor. Perbaikan jalan longsor yang sudah terjadi 2 kali dalam bulan November ini, dilakukan bersama Dinas PU Kutim.
General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan,Rabu (29/11) menerangkan upaya perbaikan dilakukan karena kondisi jalan yang kian parah dan tak mampu dilalui kendaraan baik roda dua maupun empat.
“KPC ingin agar aktivitas masyarakat kembali normal paska longsoran minggu lalu. Karena itu kami berkolaborasi dengan Pemkab melalui Dinas PU memperbaiki titik longsoran jalan Poros Sangatta – Rantau Pulung,” ujar Wawan kepada Suara Kutim.com.
Upaya perbaikan yang dilakukan sejak Jumat (24/11) lalu, KPC menurunkan satu unit Excavator untuk mengeruk material longsoran. Sementara Dinas PU menyediakan Dump Truck, grader dan compat.
“Alhamdulillah sudah dapat dilalui kendaraan umum setelah kita kerja ekstra memperbaiki titik longsoran ini. Semoga masyarakat mendapat manfaat dari kerjasama yang kita lakukan,” bebernya seraya menambahkan KPC merasa ikut peduli karena akibat jalan rusak hasil pertanian di Rantau Pulung terlambat dipasarkan di Sangatta.
Ia mengakui, target perbaikan dilakukan hingga Kamis (30/11) dan titik longsor sudah bisa dilintasi, namun pria yang hobi fotografi ini menyebutkan KPC tetap melanjutkan pekerjaan lainnya yakni melebarkan jalan dan melakukan perapian tebing agar titik longsor kondisinya lebih baik dengan harapan tidak longsor lagi.
Seperti diketahui, pada longsoran sebelumnya, KPC bersama Dinas PU Kutim dengan cepat menangani longsoran. Namun karena lereng yang kurang stabil, longsoran kembali terjadi sehingga akses Sangatta-Rantau Pulung terganggu dan menyebabkan ratusan kendaraan terjebak kemacetan.(SK12)