SANGATTA (5/8-2018)
Jamaah haji Indonesia yang masuk Kota Makkah terus bertambah, mereka datang dari Jeddah dan Madinah. Syafranuddin – Pimpred Suara Kutim.Com dari Makkah, menerangkan warga Indonesia yang sudah tiba di kota suci bagi Ummat Islam hampir dari semua daerah termasuk dari Papua Barat.
Semakin banyaknya warga Indonesia yang datang di Makkah, tim haji Indonesia juga meningaktkan pelayanan diantaranya Tim Reaksi Cepat (TRC). Disebutkan, TRC yang beranggotakan warga negara Indonesia menyebar di penjuru Masjidil Haram untuk membantu jamaah yang kebingungan saat pulang. “Yang banyak tersesat atau kebingunan adalah jamaah yang baru datang karena belum mengenal kondisi Masjidil Haram termasuk rute untuk pulang,” terang sejumlah anggota TRC.
Tenaga-tenaga muda yang mengenakan rompi warna hitam ini, bekerja tiada henti membantu jamaah meski cuaca ekstrem. Kepada Suara Kutim.com disebutkan kelelahan membuat faktor jamaah tersesat. “Susahnya jika sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, jika ditanya justru bahasa daerah,” terang Sri salah seorang anggota TRC di Masjidil Haram.
Selain anggota TRC, sejumlah jamaah lain yang kebetulan mengetahui keadaan pemondokan serta wilayah Makkah, juga ikut membantu jamaah yang tersesat salah satunya soerang pria berusia 81 tahun asal Toli-Toli.
Pria yang mengaku pensiunanan Polri ini sempat kebingungan ketika ditemukan tidak turun-turun dari bus yang biasa membawa jamaah haji hingga semua cek point terlewati. Ketika ditanya, pria yang terganggu pendengarannya ini tidak bisa menjawab pertanyaan siapapun, beruntung ia masih mengenakan tanda pengenal yang diterbitkan Maktab sehingga diketahui lokasi pemondokannya mesih sudah kelewat jauh.
Demikian yang dialami DR Rusdian Noor – Ketua Kloter 4 Balikpapan yang menemukan seoerang ibu usia senja, tak bisa pulang karena identitasnya tidak ada karena dikuras oknum tak bertanggungjawab, namun dapat dikenali dengan selendang yang dipakai. (SK11)