SANGATTA (2/10-2018)
Pemkab Kutai Timur, berupaya bisa melakukan pemulangan 50 orang atlet asal Kutim dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka adalah atlet Gateball, Airsoft Gun dan Panjat Tebing yang ke Palu untuk mengikuti kejuaraan dalam rangka Pesona Festival Palu 2018.
Puluhan atlet Kutim yang dipastikan selamat dari bencana alam yang mengenaskan ini, masih berada di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, menunggu pesawat yang bisa menerbangkan mereka keluar Palu.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang menyebutkan upaya pemulangan atlet-atlet asal Kutim ini sudah dikoordinasikan dengan Gubernur Sulteng dan diharapkan segera bisa terbang ke Makassar – Sulsel dengan pesawat Hercules milik TNI-AU.
Melihat kondisi bandara Mutiara SIS yang ada saat ini yang terjadi penumpukan penumpang kemungkinan pemulangan tersebut tertunda. Sebab, para penumpang pasti akan berebut untuk minta diterbangkan ke Makassar. Namun pastinya, Pemkab Kutim akan tetap berupaya semaksimal mungkin memulangkan atlet-atlet Kutim tersebut.
Sementara itu, Fitriyadi, salah seorang atlet asal Kuitm yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon whatsapp mengatakan nasib pengungsi korban gempa bumi dan tsunami Palu, termasuk para atlet Kutim sangat mengenaskan. “Kami menginap di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie palu, para pengungsi kekurangan makanan, air bersih, selimut dan obat-obatan. Sehingga wajar saja ada pengungsi yang terpaksa menjarah untuk hanya untuk sekedar menyambung hidup,” kata Fitriadi.
Terkait upaya pemulangan atlet Kutim, Fitriyadi mengaku pesimis jika melihat kondisi yang ada di Bandara Mutiara SIS Palu. Para korban saling rebut jika ada pesawat Herculers yang akan terbang ke Makassar. Jika saja pemerintah mendatangkan kapal laut, maka mungkin saja ribuan pengungsi tersebut bisa terangkut seluruhnya.(SK3)