SANGATTA (2/10-2018)
Meski tak semua bisa membantik, ternyata ratusan ibu-ibu dari berbagai organisasi kewanitaan di Kutim ini secara bersama-sama membatik. Aksi yang dilakukan bertepatan dengan Hari Batik Nasionalo (HBN) Tahun 2018, merupakan bagian dari membatik massal garapan Dharma Pertiwi Koorcab Samarinda Daerah F.
Dengan tema ” Membatik Merekatkan ke Bhinekaan Nusantara” seluruh ibu-ibu duduk bersimpuh dengan berbagai gaya membuat pola serta membantik. Tak ketinggalan Tirah Satriani – Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kutim hadir.
Aksi yang juga diikuti Lydya Kamil Bahren Pasha – Ketua Dharma Pertiwi Kutim, Rosy Amelia Sitorus – Ketua Jalasenastri II serta Camelia Teddy – Ketua Bhayangkari , ditandai dengan pelepasan balon sebagai bentuk memasyarakatkan batik kepada masyarakat.
“Membantuk massal, dilaksanakan dalam rangka menyemarakan Hari Batik Nasional dan pemecahan rekor Muri membatik massal yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia , juga bertujuan berpartisipasi dalam HUT TNI ke 73, serta ajang silaturahmi untuk terus mamajukan dan melestariakan budaya Nasional,” terang Lydya Kamil Bahren Pasha – Ketua Dharma Pertiwi Kutim.
Dsebutkan, sebagai warisan adi luhung, batik harus ditanamkan kepada semua generasi karena membuat selembar batik perlu ketekunan dan kesabaran, karena prosesnya panjang mulai membuat pola hingga menjemur. “Sebagai anak bangsa, kiat wajib bangga dengan bantik karena sudah diakui dunia bahkan sejumlah kepala negara mengaku senang dengan batik karena mempunyai daya tarik serta kesan tersendiri,” ungkap istri Dandim 0909 Sangatta ini.
Dalam aksi membantik massal yang dilakukan di Taman Bukit Pelangi ini, ratusan peserta terlibat. Meski masih menggunakan seragam organisasinya, mereka tampak serius membantik meski sesekali tangan mereka harus bersentuhan dengan lilin yang panas. “Asyik juga, kita menjadi tahu bagaimana cara membuat batik, selama ini hanya terbiasa memakai yang sudah jadi saja,” kata Ny Sugi salah satu peserta dari Kodim Sangatta.(SK11)