Sangatta. Menjadi anggota dewan perwakilan rakyat memang terlihat nyaman dan gagah bagi sebagian besar masyarakat. Namun ternyata kondisi ini sangat berbeda dari apa yang dirasakan oleh anggota dewan itu sendiri. Hal ini diungkapkan langsung oleh anggota DPRD Kutim, Arfan saat bertemu awak media di ruang kerjanya.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menceritakan beratnya beban moral yang dipikul oleh seorang anggota DPRD. “Kita ini bukanlah seperti hakim yang bisa memutuskan segala sesuatu. Jika sudah terlanjur berjanji kemudian diingkari atau tidak bisa dipenuhi, maka akan sangat malu. Sementara sebagai anggota dewan, kita pasti berjanji”, tutur Arfan.
Lanjut Ketua Komisi A DPRD Kutim ini, sebagai anggota DPRD maka kepercayaan konstituen atau masyarakat yang sudah mengusungnya sangatlah penting. “Jika kehilangan kepercayaan masyarakat, otomatis apapun yang dijanjikan atau kita katakan kepada masyarakat tidak akan pernah dipercayai. Bisa-bisa hancur karier politik kedepannya”, ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan Arfan, sebagai wakil masyarakat yang dududk di parlemen, dirinya enggan untuk terlalu banyak berjanji kepada konstituennya. “Apa yang bisa dikerjakan, ya dikerjakan. Apa yang bisa diberikan, ya diberikan. Apa yang bisa diperjuangkan, ya diperjuangkan semaksimal mungkin. Takut berjanji yang muluk-muluk, apalagi ditengah kondisi keuangan Kutim yang belum stabil saat ini”, pungkas Afran.