Sangatta. Infrastruktur jalan, ketersediaan air bersih dan listrik serta kemudahan dalam berkomunikasi, menjadi impian masyarakat pedalaman. Karenanya, DPRD Kutai Timur berharap besar kepada Pemerintah Kutai Timur, agar bisa mewujudkan harapan dan impian masyarakat pedalam tersebut. Demikian diungkapkan angota DPRD Kutim dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Siang Geah.
“Masyarakat pedalaman sangat mengimpikan akses jalan yang bagus, tersedianya listrik dan air bersih dari PDAM. Juga termasuk pembangunan jaringan komunikasi. Apalagi bagi warga di Kecamatan Busang, hal tersebut bukan hanya sekedar harapan, tetapi menjadi kebutuhan utama,” ujar Siang Geah.
Diakui, masalah jalan ini memang terus jadi usulan warga, baik jalan kabupaten, maupun antar kecamatan dan desa. Termasuk jalan pertanian, karena apapun kegiatan ekonomi, pasti membutuhkan jalan. Termasuk urusan ke kebun, sawah, juga membutuhkan jalan. Karena itu, setiap kali ada pertemuan dengan masyarakat, selalu usulannya masalah perbaikan jalan, terutama jalan utama.
Diakui, dua tahun terakhir ini memang pekerjaan jalan banyak tertunda pekerjaanya karena masalah anggaran. Karena itu, pihaknya juga menjelaskan masalah ini pada masyarakat, agar bisa memahami masalah ini. “Tapi kami berharap, tahun ini, atau tahun depan masalah usulan warga terkait jalan, terutama yang tertunda pekerjaanya itu, bisa direalisasikan kembali,” katanya.
Khusus warga Busang, di sana, sebagian besar wilayahnya belum terjangkau alat komunikasi. Karena itu, warga mengusulkan agar pemerintah bisa membantu warga agar menambah jaringan alat komunikasi, untuk mempermudah komunikasi warga dengan wilayah lain. “karena kami rasakan sendiri, hanya spot-spot tertentu, dimana kita bisa menangkap sinyal telepin, untuk komunikasi dengan baik. Karena itu, kami akan mengusulkan masalah ini ke pemerintah, agar bisa direalisasikan,” katanya.
Keluhan lain yang masih jadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah adalah pelayanan air bersih. Diakui, ada beberapa lokasi yang mendapat aliran air PDAM dan Pamsimas (PDAM mini bantuan Pusat), namun tetap lebih banyak desa yang belum terlayani PDAM dan Pamsimas. Sementara, saat ini, karena sebagian lahan telah beralih fungsi jadi lahan sawit, dimana masyarakat tidak bisa lagi gunakan air dari sungai-sungai yang tercemar, karena itu, masyarakat meminta agar pemerintah memperluas layanan air bersih. “ Kalau PDAM tidak mampu, Pamsimas seharusnya diperbanyak, untuk melayani desa-desa yang jauh,” katanya.