DARI 224 pejabat yang dilantik Bupati Ismunandar, satu nama yang menjadi perhatian yakni Edward Azran – Kepala Dinas Perindag Kutim ini kembali dipercaya memimpin Bappenda Kutim, jabatan yang ia lakoni ketika Kutik baru terbentuk pada tahun 1999 lalu.
Mantan Asisten Administrasi Umum Setkab Kutim yang merupakan otak perencana pembentukan Kabupaten Kutim, Kutai Barat dan Kota Bontang ini, tidak mengira kembali dipercaya memimpin Bappeda lagi.
Menurutnya, amanah yang diberikan Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang menempatkan untuk kembali memimpin Bappeda Kutim, akan dijawabnya dengan bekerja lebih keras dan menyeimbangkan anggaran yang selama ini kurang pas.
“Kalau tidak seimbang, maka akan menimbulkan persoalan serius, baik antara sektor, maupun antar wilayah. Karena itu, kita harus konsisten, dalam melakukan perencanaan, memanfatkan momentum yang ada, melanjutkan pembangunan sesuai dengan dasar yang telah dibangun. Sebab, kalau tidak berlandaskan dasar yang ada, berarti memulai dari bawa, dan itu akan sangat berat. Karena itu, harus melanjutkan dasar, prioritas pembangunan yang sudah ada, agar tujuan itu cepat tercapai,” ungkap pria kelahiran Sebulu tahun 1961 ini.
Diakuinya, saat ini harus ia kerjakan pertama adalah konsisten melakukan penyelesaian akibat ketidak seimbangan anggaran masa lalu dengan menyelesaika beban masa lalu. Pekerjaan ini, menurutnya serius karena terkait dengan masalah kesejahteraan masyarakat.
Meraih doktor Univeristas Padjajaran Bandung ini, mengungkapkan untuk menjaga kewibawaan pemerintah, semua pihak harus konsisten menyeimbangkan anggaran dengan menentukan prioritas pembangunan, sesuai dengan jalur yang benar. “Memang dalam masalah anggaran, selalu banyak kepentingan terkait termasuk politik, strategis pembangunan dan berbagai kepentingan lainnya, namun yang terutama harus dilakukan adalah konsisten pada keseimbangan anggaran. Karena itu, dalam menyusun anggaran, harus tepat, tidak boleh terlalu ambisius, karena jika ambisius, maka akan ada celah yang justru tidak teranggarkan. Celah ini nantinya yang akan berbahaya,” bebernya.
Untuk itu, ke depan, Edward mengatakan, dalam sisa kepemimpinan bupati yang masih sekitar 2 tahun ini, maka arah pembangunan harus tetap pada RPJMD. Dimana dalam RPJMD itu, skala prioritas pembangunan adalah infrastruktur, listrik, air minum, kesehatan, pendidikan.
“Yang paling berat adalah infrastruktur, karena wilayah Kutim ini sangat luas. Jika pembangunan sesuai dengan skala prioritas ini dijalankan, maka kita telah kembali pada jalur yang benar. Dimana arah pembangunan ini, harus bersumber dari musrembang, termasuk aspirasi DPRD sekalipun, karena itu, kalau mau, maka aspirasi DPRD ini juga harus dibawa dalam musrembang,” ungkapnya ketika ditanya Suara Kutim.com usai pelantik.(ADV-Humas Setkab Kutim)