SANGATTA (14/2-2019)
Kepala Bappeda Kutim Edward Azran mengakui kinerja insan pers yang tidak mengenal lelah memburu nara sumber demi mendapatkan informasi. Pria yang mengaku mengenal seluk beluk kerja wartawan ketika masih kuliah di Fakultas Ekonomi (Fekon) Unmul Samarinda ini, membenarkna daya juang seorang jurnalis dalam memburu berita.
“Saya banyak kenal sejumlah wartawan di Kaltim seperti Pak Rizal Effendi yang kini Walikota Balikpapan, ketika menjadi wartawan Tempo. Kemudian Pak Hefni Effendi, Saleh Djaya, Zairin Zain, Edy Aliuddin termasuk Ivan yang memang sudah menjadi wartawan ketika kami sama-sama tinggal satu asrama di Samarinda tempo hari. Mereka memang ulet, mampu melaksanakan tugas redaksi dengan baik dan teliti sehingga sajian beritanya sejuk, meski mengkritik tapi halus sekali,” ungkap Edward usai mendapat ucapan selamat beberapa menit setelah dilantik sebagai Kepala Bappeda Kutim.
Edward berharap kedepan ada kerjasama antara Bappeda dengan pers, terutama dalam penyampain informasi akan rencana pembangunan Pemkab Kutim termasuk masalah dan capaiannya. Menurutnya, keterangan resmi dan akurat merupakan modal besar bagi pemerintah untuk mendapat dukungan masyarakat.
Informasi yang akurat itu, aku mantan Dekan Fekon Unikarta Tenggarong serta perancang Pembentukan Kutim, akan disampaikan media massa yang berbadan hukum dan diakui. Ia membenarkan, informasi melalui media massa seperti facebook, twiter lebih cepat namun kebenarannya harus diuji sementara pers akan lebih hati-hati karena ada rambu-rambunya yakni UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. “Saya paham betul, bagaimana kawan-kawan saya dulu yang bekerja di media massa dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya, semua serba hati-hati dan teliti karena ada pedoman penulisan yang mereka wajib ketahui jika tidak medianya bisa dibrendel,” beber Edward seraya meminta dukungan pers di Kutim dalam melaksanakan tugas barunya.(ADV-Bagian Humas Setkab Kutim)