SANGATTA (18/3-2019)
Jumlah warga Kuti yang tergolong miskin bisa dikata banyak, sehingga Kutim berada pada posisi kedua paling tinggi setelah Mahakam Ulu yang berada di posisi pertama.
Namun Wakil Bupati Kutai Tmur Kasmidi Bulang mangatakan, bisa jadi ada data salah . Sebab, logikanya, jika data pengangguran di Kutim merupakan daerah paling rendah tingkat penganggurannya, namun dari segi data kemiskinan, Kutim hanya menyisihkan Mahakam Ulu sebagai daerah dengan penduduk paling banyak miskin.
Melihat data kemiskinan yang tinggi itu, Kasmidi minta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim untuk mengambil data Pemprov Kaltim itu untuk dipelajari. Ditegaskan Kasmidi, kalau tingkat pengangguran Kutim paling rendah seharusnya paralel dengan kemiskinan, namun ternyata berbanding terbali. “Karena itu, perlu dipelajari, dimana masalahnya sehingga timbul data seperti itu,” katanya.
Jika memang Kutim merupakan Kabupaten kedua paling banyak warga miskinnya, maka pemerintah akan mengambil langka-langka untuk mengatasinya. Ia menambahkan, dalam menentukan kemiskinan ada sejumlah variable, maka dari variable itu akan dicari mana yang paling rendah, yang masih harus dilakukan perbaikan agar warga miskin ini bisa naik statusnya ke level yang lebih tinggi.
Pada Rapat Konsultasi Publik, RKPD Kutim yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta, Senin (18/3) terungkap jika persentasi kemiskinan Kutim hanya mengalahkan persentasi kemiskinan di Mahakam Uluh yang usianya jauh lebih muda dari Kutim.
Masalah kemiskinan di Kutim ini juga menjadi perhatian Bupati Ismunandar yang mengakui presentasi kemiskinan dalam bebeapa tahun belakangan tidak banyak berubah. Ia menduga, banyaknya warga miskin di Kutim karean warga pedatang luar yang hendak mencari kerja. “Mereka, karena belum memiliki rumah, maka bisa jadi masuk kategori miskin. Namun, pada dasarnya untuk penduduk lokal, sudah jauh berkurang. Ini konsekuensi dari daerah yang terbuka untuk siapapun juga. Meskipun demikian, pemerintah akan terus berusaha menekan angka kemiskinan ini,” kata Ismu.(SK2)