Beranda ekonomi Bapenda Harus Kreatif Cari PAD

Bapenda Harus Kreatif Cari PAD

0

Loading

Sangatta (25/2-2019)

Ketergantungan Kutai Timur dengan  royalti batu bara dan dana bagi hasil migas masih sangat tinggi. Bahkan,  80  persen APBD Kutim masih bersumber dari kedua sektor tersebut. Rendahnya Pendapan Asli Daerah (PAD) Kutim, karena Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim dianggap kurang kreatif dalam mencari dan menggali potensi PAD. Demikian tanggapan anggota DPRD Kutim, Sayid Anjas terkait dengan rendahnya PAD Kutim.

Sayid Anjas – Anggota DPRD Kutai Timur.

“Contoh di Jawa Barat, ada reward bagi pembayar PAD. Juga ada mobil keliling ke lokasi wajib Pajak, untuk jemput bola.  Saat bayar, ada reward.   Dengan kreatifitas seperti itu, maka masyarakat yang memang potensial sebagai sumber PAD, sangat antusias untuk bayar pajak atau retribusi, jadi PAD meningkat,” katanya.

Karena itu, Anjas meminta agar Bapenda mulai kreatif  dalam mencari PAD. Bagaimana agar sumber retribusi itu meningkat. Bagaimana agar wajib retribusi itu care bayar retribusi, agar PAD itu terus naik.

“Jadi kami berharap orang yang di Bapenda itu orang kreatif. Karena itu target PAD kami naikkan jadi Rp100 miliar.  Hasilnya, Bapenda kreatif, dengan mewajibkan mobil plat luar, yang beroperasi di Kutim harus mutasi ke Kutim. dengan mutasi ke Kutim, maka bayar pajak di Kutim. Beda kalau tidak mutasi, mobil dari jawa bayar pajak ke Jawa, mobil Sulawesi bayar pajak ke Sulawesi, jadi Kutim dapat apa?. Dengan mutasi mobil yang operasi di kutim, maka Kutim tambah PAD,” katanya.

Meskipun demikian, Anjas masih percaya kalau Bapenda makin kreatif, maka PAD makin tambah. “Kan PAD yang naik  baru mutasi mobil. Sumber lain, masih sama.  Karena itu, kami minta mereka cari, maksimalkan sumber lainnya untuk PAD dan pajak,” harap Anjas. (ADV-DPRD KUTIM)