SANGATTA (6/4-2019)
Setelah menggelar mimbar bebas di Monumen Kudungga Sangatta, sebanyak 20 orang mahasiswa yang mendeklarasikan sebagai Aliansi Rakyat Kutai Timur Peduli Lingkungan (APL) kembali unjuk rasa di depan Hotel Royal Victoria Sangatta, Sabtu (6/4) pagi.
Aksi yang dipimpin David dan Rizal, berharap bertemu dengan Menteri Kehutanan dan LH Siti Nurbaya. Dengan membentangkan spanduk dan membawa sejumlah poster, para mahasiswa sebagai perwakilan STIPER, STAIS dan STIE Nusantara, menyatakan Tolak pembangunan Pabrik Semen Di Kalimantan Timur, kemudian Tolak Segala Bentuk Eksploitasi Yang Merusak Alam, Berikan Hak Atas Tanah Untuk Membangun Ekonomi terbaru yang ramah Lingkungan, Tolak RPJMD R2WP3K , RT RW Kalimantan Timur, Tolak segala bentuk kriminalisasi gerakan dan cabut semua IUP yang ada di karst Sangkulirang-Mangkaliat.
Meski mereka sudah berorasi sejak pagi, ternyata niatan untuk bertemu Menteri KLH gagal, karena menteri sudah tidak ada di hotel.
Meski demikian, pesan mahasiswa ini disampaikan Rustam Lubis saat berlangsung kampanye akbar di Swarga Bara. Harapan mahasiswa itu, disampaikan Rustam Lubis yang mengatasnamakan Lembaga Adat Kutai, Aliansi Kutim Bersatu dan Komunitas Selamatkan Karts i-BUMU.
Seperti diberitakan sejumlah warga masyarakat yang mengatasnamkan mahasiswa dan masyarakat Kutim menolak adanya pabrik semen di Kutim yang bakal dibangun di kawasan Gunung Sekerat Kecamatan Bengalon, dengan mengkampanyekan Goa Karts Sangkulirang – Makalihat yang berada di Kecamatan Karangan hingga Berau.(SK11)