SANGATTA (7/5-2019)
Ternyata nasib Majedy Effendi – salah satu warga Muara Bengkal yang getol memperjuangkan pembentukan Kutai Utara (Kutara) bahkan menjadi bagian pengurus pusat DOB, tak jauh beda dengan Muhammad Idris – Calon DPD RI yang hanya mendapat suara minim di Kutara.
Majedy yang menjadi Calong Anggota DPRD Kutim melalui Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Kutim III, hanya meraih 959 suara dari 8 kecamatan yang ada di Dapil III yang tiada lain wilayah DOB Kutara. “Ya Alhamdulillah, saya ambil hikmahnya saja dengan perolehan suara itu,” kata Majedy ketika ditanya Suara Kutim.com.
Majedy yang dikenal sebagai salah satu pejuang Kutara, pada Pemilu 2019 lalu, memperoleh suara terbanyak di kampung halamannya Muara Bengkal yakni 576 suara, sementara di Muara Ancalong (103), Muara Wahau (42), Busang (13), Telen (59), Kombeng (48), Batu Ampar (81) dan Long Mesangat sebanyak 37.
Suara Majedy ini terpaut sedikit dengan Mugeni – mantan Asisten Pemkesra Setkab Kutim yang mengumpulkan 1.008 suara, namun terpaut jauh dengan Maswar yang meraih 1.707 suara, kemudian Arang Jau yang mendapat 1.580 suara.
Pada Dapil Kutim III ini, Partai Golkar dengan meraih total suara 5.195 mendapat 2 kursi dari 11 kursi yang dialokasikan. Kader Golkar yang bakal masuk gedung wakil rakyat Kutim di Bukit Pelangi Sangatta nanti yakni Maswar dan Arang Jau, sementara caleg lainnya yakni Anton Darmawan dan Imam Turmudzi dari PPP, Prayunita Utama dan Kajang Lahang dari Nasdem, kemudian Hason Ali (Demokrat), Siang Geah (PDIP), Yan (Gerindra), Sobirin Bagus (PKB) dan Yosef Udau dari PAN.(SK4/SK11)