Bawa Uang Seperlunya Agar Ibadah Tenang
LAMANYA berada di tanah suci, tentu jamaah memerlukan sejumlah uang namun banyak membawa uang juga menjadi masalah karena di hotel kerap tidak ada tempat penitipan barang berharga kalaupun ada brankas mini, kemungkinan besar sudah dipakai orang lain.
Sehingga uang kadangkala disimpan dalam tas kecil yang bisa saja terjatuh saat berdesakan dalam bus atau tempat-tempat umum lainnya. Membawa uang dalam jumlah banyak tentu mempengaruhi jamaah jika berpergian, ibadah juga terganggu.
Adanya jamaah membawa uang dalam jumlah banyak ini, saya ketahui ketika kami sedang duduk santai di depan hotel. Dalam percakapan sambil menikmati teh susu itu, ia bertanya kepada saya soal penitipan uang.
Akibat tidak ada tempat penitipan, ia mengakui selama ini uangnya selalu dibawa kemana saja ia pergi namun membuatnya kurang aman. Sementara saya, saat itu hanya membawa tidak lebih Rp5 juta uang dalam pecahan rupiah tenang-tenang saja, karena dengan bekal Rp5 juta bagi saya sudah cukup karena juga mendapat living cost sekitar Rp5 juta, jadi uang saku saya waktu ada Rp10 juta.
Bagi sebagian orang dengan uang saku sebesar Rp10 juta tentu tidak cukup, terlebih dengan harga barang di Makkah dan Madinah luar biasa mahalnya bagi kita warga negara Indonesia. Sebagai pembanding, satu teh susu ukuran gelas kecil saja harganya 2 riyal atau sekitar Rp7.600 sementara harga barang rata-rata terendah 2 riyal.
Karenanya selama ini Arab Saudi, jamaah harus hemat dan jangan royal bukan pelit terlebih untuk diri sendiri seperti untuk makan dan minum. Pengeluaran harus diperhitungkan matang-matang, kalau tidak perlu sebaiknya jangan berbelanja dahulu terlebih sebelum puncak haji yakni Wukuf di Arafah.
Lalu kalau kehabisan uang gimana, jangan takut karena saat ini layanan bank Indonesia sudah menjalan kerjasama dengan Bank Arab Saudi, karenanya kita bisa menarik uang di gerai ATM milik bank Arab Saudi yang betebaran di setiap mall asalkan kartu ATM sudah berlogo Visa atau Master.
Karena itu, jauh-jauh sebelum berangkat kartu ATM sudah diproses pihak bank penerbit dan ada logo visa, kebetulan saat itu saya membawa kartu ATM yang sudah berlogo Visa sehingga dengan mudah menarik uang di ATM di Makkah maupun Madinah.
Dengan demikian keperluan akan uang terjamin dan nggak bakalan kekurangan karena jika kurang bisa ditabung dari Indonesia, akhirnya uang aman dan ibadapun jadi tenang.(bersambung)