SANGATTA,Suara Kutim.com (6/4)
Banyaknya hasil tangkapan nelayan di Dusun Kenyamukan Sangatta Utara yang tidak dioleh maskimal, menjadi perhatian Forum Pemerhati Masyarakat Pesisir (Fopsir). Menggandeng PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) Sangatta Utara, sejak Senin (6/4) sejumlah kaum wnaita di Dusun Kenyamukan dilatih membuat bakso dan nugget dengan bahan baku ikan.
Ketua Fopsir Aleks Bhajo pelatihan digelar sebagai bentuk respon keinginan nelayan di Dusun Kenyamukan. “Selama ini, ikan hanya dijual dalam bentuk ikan segar dengan harga yang relatif lebih murah. Jika dijual dalam bentuk olahan ikan seperti bakso dan nugget, bisa meningkatkan pengasilan tambahan bagi keluarga nelayan,” kata Aleks Bajo.
Ia berharap, pelatihan membuat bakso dan nugget mampu meningkatkan ketrampilan warga Kenyamukan yang akhirnya bermuara ke kesejahteraan nelayan. “Semoga nelayan bisa lebih sejahtera, orang yang nantinya datang berwisata ke Kenyamukan bisa membawa oleh-oleh berupa bakso ikan. Semua itu bisa terjadi jika ada pembuat bakso dan nugget di Kenyamukan ini,” harapnya.
Manager Community Empowerment (CE) KPC Nurul Karim, menegaskan KPC mendukung pelatihan yang digelar Fopsir karena memiliki misi sama dengan KPC dalam menangani industri hilir perikanan. Alumni Faperta Unmul ini, menekankan selain pelatihan yang perlu diperhatikan nantinya adalah pendampingan pasca pelatihan termasuk penjagaan kebersihan dan kualitas produk.
Ia berharap, kolaborasi antara Forpsir, KPC dan BUMDes terus berlanjut dan lebih giat saat pendampingan pasca pelatihan tersebut. “Kita harapkan kerjasama ini terus berlanjut sampai pendampingan pasca pelatihan,” kata Nurul seraya menjanjikan KPC siap mendampingi warga yang telah dilatih agar nantinya bakso dan nugget yang dihasilkan bisa dipasarkan lebih luas.
Sementara Ahmad, Sekretaris Camat Sangatta Utara menilai pelatihan yang diinisiasi Forpsir dan KPC akan menambah wawasan warga Kenyamukan yang selama ini hanya menjual ikan segar bahkan kerap merugi akibat biaya produksi meningkat sementara penjualan merosot. “Semoga output pelatihan bisa meningkatkan kesejahteraan warga Kenyamukan, sehingga hasil tangkapan tidak saja dijual dalam ikan segar semata tetapi dalam bentuk lain yang lebih sehat dan menguntungkan,” imbuhnya.(SK-05)