Beranda kutim Catatan Perjalanan Haji (16)

Catatan Perjalanan Haji (16)

0
Suara Kutim.com depan rumah Rasullulah SAW yang dijadikan museum. Menjelang shalat, tempat ini tutup namun kembali buka setelah shalat.

Loading

Keliling Masjidil Haram Kunjungi Rumah Rasulullah SAW

MENUNGGU Waktu Wukuf di Arafah, jamaah haji baik gelombag pertama maupun kedua, cukup lama berada di Makkah. Kalau  tidak salah sekitar sebulan, waktu yang ada tentu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beribadah termasuk umrah atau tawaf sunah sebanyaknya-banyaknya, namun yang perlu diperhatikan kesehatan dan fisik. Jika teras lelah sebaiknya benar-benar istirahat, disetiap hotel ada tempat shalat.

Di luar waktu shalat, kita juga bisa berjalan-jalan sekitar Masjidil Haram seperti mengunjungi Makam Ma’la yang berjaraks sekitar 1 Km dari Masjidil Haram, kemudian rumah Nabi Muhammad SAW yang kini menjadi perpustakaan serta sejumlah masjid bersejarah lainnya seperti Bukit Hira, Bukit Tsur, Masjid Al Khaif, dan Masjid Al Jin.

Ziarah di Makam Ma’la Makkah.

                Dari beberapa tempat bersejarah lainnya, biasanya jamaah akan diajak dalam tour Maktab seperti mengunjungi pusat pemontongan ternak, Mina, Arafah dan Musdalifah. Memang dari beberapa lokasi yang ada, hanya Arafah dan pemotongan ternak jamaah diijinkan turun sementara lainnya dilihat dari kendaraan.

                Sedangkan di perpustakaan di Masjidil Haram, tempatnya berada sisi kanan menuju Makam Ma’la atau tepatnya tidak jauh dari tempat mengambil air zam-zam. Diperpustkaan ini, jamaah selain disajikan video juga mendapat souvenir berupa buku – buku Islam yang dibagikan gratis dan berdasarkan bahasa negara masing-masing jamaah.

                Tak jauh dari perpustakaan, terdapat pusat belanja kelas kaki lima. Barang yang dijual sama dengan yang ada dalam toko atau mall depan Masjidil Haram, sementara harganya sedikit lebih murah. Pusat belanja kaki lima ini, berada di tepi terminal taksi sehingga memudahkan jamaah yang akan pulang naik taksi dan kebetulan membawa barang belanjaan.(Syafranuddin/bersambung)