JAKARTA (12/6-2019)
Pemerintah dengan menggunakan setoran haji jamaah, di musim haji tahun 2019 kembali menyediakan bus shalawat yang akan menangkut jamaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, sedangkan selama di Madinah tidak disediakan karena rata-rata pemondokan berada dalam radius 500 meter dari Masjid Nabawi.
“Alhamdulillah, bus shalawat akan melayani seluruh jemaah haji Indonesia. Rute bus shalawat akan melewati seluruh akomodasi jemaah yang terbagi dalam tujuh zonasi di Makkah,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis.
Dijelaskan, pada tahun 2019 ini ada 7 zona hotel jamaah haji Indonesia selama di Makkah yakni Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Ia menyebutkan, jarak terdekat dengan Masjidil Haram ada dalam radius 1000 meter. “Tahun lalu, layanan bus shalawat hanya untuk jemaah yang menempati hotel dengan radius minimal 1.500 meter dari Masjidil Haram, nah tahun 2019 ini yang berada di 1 Km sudah di layani,” terangnya.
Disebutkan, mereka yang berada dalam jarak 1 Km akan mendapatkan layanan satu langsung ke Masjidil Haram, sedangkan beberapa wilayah akan melewati terminal transit.
Ia menambahkan, bus shalawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.
Bus yang beroperasi 24 jam ini, diakui akan masing-masing mempunya nomor dan kode serta rute tersendiri yakni Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali, kemudian Syisyah – Syib Amir, Syisyah Raudhah – Syib Amir, Syisyah 1 – Syib Amir, Syisyah 2 – Syib Amir, Raudhah – Syib Amir, Jarwal – Syib Amir, Misfalah – Jiad dan rute Rea Bakhsy – Jiad. “Ada 56 halte halte sebagai tempat jemaah saat akan naik dan turun dari bus shawalat,” terangnya secara menyebutkan semua bus gratis.(SK12)