SANGATTA,Suara Kutim.com (13/4)
Penyalahgunaan Narkoba di Kutim sudah parah, karenanya harus dilakukan tindakan ekstra, serta kepedulian semua pihak terutama orang tua. Jika tidak, dalam beberapa tahun kedepan generasi muda Kutim akan rusak. Untuk menyelamatkan generasi muda Kutim dari bahaya Narkoba, kata Plt Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, orang tua harus peduli bahkan harus ketat terutama terhadap anak-anaknya yang sedang dalam pertumbuhan.
Dihadapan ratusan orang tua dan pelajar SMP Negeri 1Sangatta Selatan,Senin (13/4) di Gedung Buana Mekar. Ardiansyah sebagai Ketua BNK serta Komisi Penanggulang AIDS Kutim, menyebutkan maraknya penyalahgunaan Narkoba terutama dikalangan pelajar baik SD, SLTP maupun SLTA karena lalaian dalam pembinaan dan pengawasan.
Keterlibatan sejumlah oknum pelajar SLTP karena pengaruh Narkoba, selain itu kurangnya pembinaan serta akibat persoalan dalam keluarga yang akhirnya anak-anak mencari tempat curat di luar rumah. “Mereka umumnya terlibat dalam penggunaan obat-obat terlarang seperti double el atau ngelem, ngomix sampai menghirup gas termasuk premium,” ungkap Ardiansyah.
I Made dari Satnarkoba Polres Kutim serta Dody Emil Gazali dari Kejaksaan Negeri Sangatta, sama-sama menyebutkan pengaruh obat terlarang kepada manusia cukup tinggi terutama dalam prestasi dan pergaulan. “Penanganan pelaku pengedar dan pengguna obat terlarang tidak selesai saat ditangkap dan dihukum tetapi sejak awal sebelum mereke mengenal,” ungkap keduanya.
I Made mengakui jajarannya hampir setiap pekan melakukan penangkapan terhadap pengedar dan pengguna narkoba. Beberapa tahun lalu, ujar I Made dalam sebulan hampir tidak ada pengangkapan. “Kondisi ini jika dibiarkan, bisa jadi setiap hari penggedar dan pelaku ditangkap. Saat ini, dari ratusan tahanan yang ada sebagian besar terjerat kasus Narkoba,” sebut I Made.
Sosialisasi bahaya Narkoba yang bagi pejar dan orang tua siswa SMP Sangatta Selatan ini, digarap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim sebagai bentuk kepedulian serta mencegah maraknya penyalahgunaan obat terlarang di kalangan pelajar. “Sekarang ini sasaran pengendar obat terlarang anak-anak sekolah, karenanya orang tua dan pelajar harus dibekali agar tidak terjerumus,” kata Kadis Dikbud Kutim Iman Hidayat dalam acara yang dihadiri Ketua DPRD Mahyunadi, Kajari Tety Syam serta perwakilan Kodim 0909 Sangatta.(SK-03/SK-06)