SANGATTA,Suara Kutim.com (15/4)
Jika AKBP Anang Triwidiandoko datang di Mapolres Kutim, Rabu (15/4) pagi disambut dengan upacara adat Kutai berupa tepung tawar serta penyerahan buket bunga serta bunga kemudian perkenalan dengan pejabat lingkungan Polres, berbeda dengan AKBP Edgar Diponegoro yang dilepas dengan haru dan melewati pasukan pemegang Pedang Pora.
Pelepasan Edgar Diponegoro berlangsung tepat pukul 13.46 Wita,didampingi istri, Edgar dengan tegap melewati pasukan pemegang Pedang Pora. Saat melangkah, satu persatu perwira pemegang pedang mengangkat pedangnya untuk dilewati Edgar dan Istri sementara dari kiri dan kana, sejumlah Polwan muda menebarkan aneka bunga. Namun, yang membuat suasan haru, ketika MC membacakan untaian kalimat-kalimat menyentuh sehingga membuat Ny Edgar tak mampu menahan air matanya demikian sejumlah ibu-ibu Bhayangkari, termasuk beberapa anggota Polres lainnya.
Setelah melewati barisan Pedang Pora, AKBP Edgar langsung disambut Wakapolres Kompol Fanani dan istri setelah itu pejabat dan anggota Polres lainnya hingga masuk kendaraanya yang membawanya ke Balikpapan.
Untuk diketahui, Pedang Pora dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang, penggunaan Pedang Pora adalah tradisi dikalangan militer dan Polri, termasuk jika seorang perwira pria melangsungkan pernikahan. “Dalam tubuh Polri penggunaan Pedang Pora dilakukan jika sang perwira pindah tugas atau sudah memasuki masa pensiun,” terang Kompol Fanani.(SK-03/SK-07)