SANGATTA (28/8-2019)
Dalam waktu 3 tahun terakhir, Pemkab Kutai Timur (Kutim) telah membuat sarana dan fasilitas air bersih dan air minum bagi warga pedesaan sebanyak 59 unit. Pembangunan 59 unit SPAMDes ini, hampir memenuhi keinginan Bupati Ismunandar yang menargetkan pembangunan 60 unit SPAMDes dan PAMSIMAS selama kepepimpinannya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutim, Suwandi kepada Suara Kutim.com menerangkan Bupati Ismu menargetkan 60 unit penyediaan air minum pedesaan, baik melalui program SPAMDes dan PAMSIMAS di desa yang tidak bisa terjangkau layanan air bersih oleh PDAM Kutim. “Namun belum berakhir tahun 2019 sudah terbangun sebanyak 59 unit SPAMDes dan PAMSIMAS. Tentu tidak mustahil target 60 unit fasilitas penyediaan air minum pedesaan ini bisa terlampaui di tahun ini hingga tahun depan,” terangnya.
Melihat capaian dalam pembangunan fasilitas penyediaan air minum pedesaan, ujar Suwandi, hampir mencapai 100 persen. Capaian ini juga telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat secara nasional yang hanya menargetkan sebanyak 51 persen penyediaan sarana air minum pedesaan.
Meski demikian, Pemkab Kutim dijelaskan Suwadi tetap melanjutkan terus proses pembangunan sarana penyediaan air minum pedesaan karena masih ada 50 desa yang belum memiliki fasilitas penyediaan air minum pedesaan. “Melihat kondisi topografi dan geografi wilayah Kutim, serta posisi desa yang menyebar di setiap kecamatan, tidak mungkin terjangkau layanan PDAM Kutim. Melalui program SPAMDes dan PAMSIMAS inilah, Pemkab Kutim akan berusaha keras menyediakan fasilitas sistem penyediaan air minum bagi masyarakat pedesaan,” ungkapnya.(SK3)