SAMARINDA (10/5-2020)
Pemeriksaan dengan Rapid Test (RT) tidak akurat sehingga dilakukan Swab, untuk mengetahui seseorang positif terpapar Virus Corona atau tidak. Pemeriksan terhadap sejumlah paramedis yang semula diektahui reaktif, belakangan ketika dilakukan tes ulang hasilnya bertolak belakang.
“Semula ada puluhan tenaga medis yang diketahui reaktif ketika dilakukan pemeriksaan RT, namun ketika dites dengan swab hasilnya negatif,” terang Plt Kadis Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak.
Ia menyebutkan, sejak awal semua RSU yang menangani pasien Corona tidak menjadikan RT sebagai pedoman menetapkan seseorang positif atau tidak. “Pemeriksaan RT hanya sebagai tahap awal saja, bukan jadi pedoman utama kecuali swab,” ungkapnya.
Saat ini, Dinkes Kaltim, terang Andi Ishak, mendata ada 61 tenaga kesehatan yang telah dinyatakan negatif corona setelah dilakukan tes ulang yakni 43 di Bontang dan 18 orang di RSU Daerah Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. “Yang sudah keluar hasil swab negatif sebanyak 61 orang, memang kami belum tahu berapa total sampel yang telah diuji swab,” bebernya.
Terkait tenaga kesehatan di Puskesmas Long Kali dan Long Ikis Paser, ia menjelaskan juga tidak terpapar Corona. Meski demikian, Andi Ishak mengaku belum mendapatkan data lengkap meski awsalnya laporannya hasil rapid test reaktif tapi setelah dites ulang hasilnya negatif.
“Dari dua puskesmas di Paser itu,ketikatest ulang hasilnya negatif sehingga kedua puskesmas yang sempat ditutup sudah kembali beroperasi,” bebernya.
Kepada masyarakat, ia mengimbau untuk tidak ikut menyebarkan jika ada kabar terkait Corona jika tidak tahu persis masalahnya. Diakuinya, hasil RT sudah menjadi kabar sementara kearutannya belum dijamin 100 persen.(SK8)