Beranda KABAR KALTIM Ditengah Pandemi Corona, Cadangan Pangan Kaltim Masih Aman

Ditengah Pandemi Corona, Cadangan Pangan Kaltim Masih Aman

0
Gubernur Kaltim Isran Noor saat berdialog dengan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kaltim.(Foto Humas Kaltim)

Loading

SAMARINDA (13/6-2020)

Cadangan pangan Kaltim saat ini  mencapai 373 ton, yang masih bisa memenuhi kebutuhan Kaltim dalam beberapa bulan kedepan. Namun, cadangan itu terus tersedia meski pademi Covid 19 dimana sejumlah daerah, sempat menghentikan aktifitas.

Aktifitas masyarakat membuat lahan pertanian untuk penyediaan pangan di tengah pandemi corona.

“Cadangan pangan Kaltim ini  diatas rata-rata nasional, artinya cadangan pangan Kaltim masih aman. Saat ini lima daerah yakni Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau, Paser dan Penajam Paser Utara sudah memiliki cadangan pangan. Sedangkan Balikpapan, Bontang, Kutai Barat, Kutai Timur dan Mahakam Ulu belum memiliki,” jelas Plt Kadis PTPH kaltim, Dadang Sudarya saat bertemu Gubernur Kaltim Isran Noor, Jumat (12/6) kemarin.

Dadang yang datang bersama  Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kaltim dalam rangka silaturahmi sekaligus melaporkan kegiatan DKP Kaltim terkait ketahanan pangan tahun 2020, menjelaskan sejumlah kegiatan upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim yang telah dilakukan bersama perangkat daerah terkait di lingkup provinsi di kabupaten dan kota.

Bersama DKP Kaltim yang terdiri Prof Abdul Rachim,  Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda  Prof Rusdiansyah, Dosen Faperta Unmul Dr Ibrahim, serta Ketua Pokja Ahli DKP Kaltim Prof Bernatal Saragih, diakui pademi Corona membuat kekhawatiran karena banyak daerah terhenti kegiatannya.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai itu, kepada alumni Faperta Unmul ini, DKP  berharap percepatan pembangunan Bendungan Lambakan, Telake dan Bendungan Marangkayu karena kehadiran bendungan  peningkatan  ketahanan pangan di sentra pertanian Kaltim. “Kegiatan yang dilakukan yakniKawasan Rumah Pangan Lestari, family farming, serta pemberian bantuan akibat banjir bagi petani dan rumah tangga tani sangat membantu,”ujar Dadadang.

Terhadap kegiatan DKP, Isran  mengapresiasi dan ia berharap terus ditingkatkan sehingga cadagan pangan Kaltim benar-benar aman serta tidak tergantung dengan daerah lain. Bagi daerah yang potensinya besar, harus didorong agar bisa menjadi sentra pangan Kaltim sedangkan bagi daerah yang memang terbatas lahannya seperti Balikpapan dan Bontang perlu dikaji kembali dengan cara meningkatkan kerjasama dengan daerah tetangganya.

Isran juga berharap  DKP bersama OPD tekmis, lebih mendorong dan  memberdayakan sekaligus menghidupkan produksi pangan petani lokal. “Saya setuju dan mendukung program DKP,  artinya bagaimana hasil pangan petani bisa diakomodir atau dibeli perusahaan yang beroperasi di Kaltim sehingga petani kita juga bisa sejahtera,” harap Isran seraya menyebut sedereta daerah yang berhasil memproduksi beras dalam jumlah besar namun belum tersalurkan dengan baik dalam pemasaran.(SK8)