Beranda politik DPRD Kutim Yuli Sa’pang : Warga Bengalon Kekurangan Air Bersih

Yuli Sa’pang : Warga Bengalon Kekurangan Air Bersih

0

Loading

SUARAKUTIM.COM; SANGATTA—Meski menjadi salah satu program unggulan pemerintah Kutai Timur (Kutim, namun ternyata ketersediaan air bersih masih menjadi masalah utama bagi beberapa desa di Kecamatan Bengalon. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim Yuli Sa’pang. Dalam reses yang dilakukan beberapa waktu lalu di Bengalon, warga di sana meminta agar DPRD memperjuangkan pembangunan instalasi pengolahan air bersih dan jaringannya di Bengalon.

Yuli Sa’pang – Anggota DPRD Kutim

“Saat kami reses di Bengalon, warga minta agar masalah air bersih di Bengalon, bisa diatasi pemerintah,” katanya.

Diakui, kondisi ini memang cukup ironis, karena Bengalon merupakan kecamatan kaya, dengan keberadaan tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang berlimpah. Namun air bersih saja hingga sekarang belum bisa terpenuhi. Terutama di Desa Sekreat Dusun Sekurau Atas. Bahkan ujarnya,dari pengakuan warga setempat jika dalam waktu seminggu tidak turun hujan, maka warga di wilayah itu sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, terutama ketika musim kemarau telah tiba. Sebab selama ini, mereka hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber air bersih. Karena itu, kalau sudah kemarau selama satu minggu, apalagi kalau hingga berbulan-bulan, tidak turun hujan, mereka akan kesulitan cari sumber air, terkecuali ke sungai, namun letaknya cukup jauh.

“PDAM baru mengaliri di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Bengalon. Seperti Desa Sepaso Induk, Sepaso Barat dan Sepaso Timur. Selebihnya masyarakat hanya mengandalkan air dari sungai maupun bantuan sumur bor. Seperti bantuan sumur bor yang saya berikan kepada masyarakat di beberapa titik di Bengalon,” katanya.

Meski bantuan sumor bor tersebut sebagai bentuk antisipasi pemenuhan kebutuhan air bersih. Namun keberadaan sumur bor tersebut sepenuhnya belum bisa diandalkan oleh masyarakat, terlebih penduduk di wilayah itu terbilang padat karena disebabkan adanya peningatan populasi penduduk.

“Sehingga keinginan masyarakat harus ada tambahan sumur bor atau penambahan kapasitas PDAM di wilayah itu sehingga mampu mencakup seluruh daerah yang belum teraliri air bersih,” harap Yuli.(Advetorial/Admin)