SANGATTA,Suara Kutim.com (8/6)
Manasik haji diakui Plt Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bagian terpenting untuk melaksanakan ibadah haji, pasalnya pelaksanaan ibadah haji memerlukan keseriusan, ketaatan serta kewaspadaan jika tidak pelaksanaan haji tidak sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW bahkan hanya seperti wisata biasa.
Dihadapan calon jamaah haji (Calhaj) Kutim yang berjumlah 134 orang, Ardiansyah menaruh harapan warga Kutim yang akan menunaikan ibadah haji pada musim haji 2015 nanti lebih mengedepankan pelaksanaan ibadah ketimbang oleh-oleh. “Karena sulitnya untuk menunaikan ibadah haji lebih dari sekali, pelaksanaan ibadah haji harus benar-benar dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai ajaran Rasulullah,” pesan Ardiansyah saat membuka Manasik Haji bagi Calhaj Kutim di Gedung PKK Kutim, Senin (8/6).
Manasik, ujar Ardiansyah bertujuan agar Calhaj bisa memahami dan lebih mengenal kondisi selama perjalanan termasuk situasi di pemondokan baik di Madinah, Makkah maupun Jedah. Ia menaruh harapan, Calhaj tidak melaksanakan ibadah yang tidak diajarkan. “Karena macam-macam suku bangsa ada – ada saja yang diperbuat jamaah selama melaksanakan ibadah haji, jika tidak diajarkan atau dianjurkan Rasulullah sebaiknya tidak dilakukan agar ibadah haji tidak sia-sia, karenanya pelajari buku manasik yang diberikan Kementrian Agama,” imbuhnya.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kutim, Fahmi Rasyad menerangkan Calhaj Kutim yang berangkat melalui Embarkasi Balikpapan berjumlah 133 orang ditambah 1 orang TPHD. “Untuk pembagian kloter biasanya setelah lebaran Idul Fitri nanti, namun semua daerah sudah melaksanakan manasik agar jamaah bisa mempelajari lagi selama menanti pemberangkatan,” terang Fahmi seraya menerangkan selama 4 hari manasik dibekali berbagi pelajaran tentang pelaksanaan haji.(SK-03/SK-010)