Beranda ekonomi Fuel Card – Solusi Urai Antrean, Atasi Pengetap hingga Jaminan Distribusi BBM...

Fuel Card – Solusi Urai Antrean, Atasi Pengetap hingga Jaminan Distribusi BBM Tepat Sasaran

0
Suasana antrean kendaraan saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di Kota Sangatta

Loading

SuaraKutim.com; Sangatta – Uji coba penggunaan fuel card menggunakan aplikasi My Pertamina atau melalui website subsiditepat.mypertamina.id., kini telah merambah ke Kalimantan Timur. Untuk di Kabupaten Kutai Timur, program Fuel Card ini telah masuk pada tahap pendaftaran dan sosialisasi.

Setelah melakukan pendaftaran, nantinya pengguna fuel card akan melakukan transaksi awal pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai rekanan Pertamina, untuk mengisi quota pembayaran sesuai jenis kendaraan.

“Untuk yang roda empat atau pribadi, itu berkisar 40 liter (quota dalam satu kali pembelian, red). Kemudian yang roda enam ada 80 liter, dan roda yang diatas 10 itu, ada 120 liter,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kutim, Zaini kepada media, Senin (1/8/2022).

Lebih lanjut Zaini mengungkapkan bahwa penggunaan fuel card ini masih diperuntukan untuk kendaraan berbahan bakar solar, serta akan melakukan tahap uji coba di bulan depan. Sehingga setelah mendaftar, pengguna dapat menikmati BBM bersubsidi berjenis solar.

“Sehari hanya boleh mengisi sekali, jadi harus ada saldo. Kalau tidak ada, tidak boleh ngisi (BBM Bersubsidi, red). Tadi informasinya dari Pertamina dan BRI baru sosialisasi, paling tidak satu bulan kedepan baru efektif,” jelasnya.

Selanjutnya ia menyampaikan bahwa syarat dalam mendaftarkan kendaraan pada aplikasi my pertamina harus memiliki surat-surat kendaraan lengkap dan tidak boleh kendaraan yang berstatus kendaraan dinas atau berplat merah.

“Yang jelas bukan kendaraan plat merah (kendaraan pemerintah, red), kedua harus surat tanda nomor kendaraan (STNK) hidup. Kemudian kalau mobil bak atau taxi (angkutan umum, red), harus ada KIR (kartu uji kendaraan, red),” terangnya.

Melalui program ini, pihaknya berharap akan dapat mengurai masalah pengisian BBM di Kutai Timur yang kerap menimbulkan kemacetan dan kekosongan BBM, karena distribusi yang tidak tepat sasaran.

“Paling tidak (mengatasi, red) yang pengetap, mobil yang tidak punya KIR tidak bisa lagi mengisi, tidak bisa lagi mereka masuk situ,” pungkasnya.(Red/SK-1/SK-5)