SANGATTA,Suara Kutim.com (24/7)
Mewujudkan demokrasi yang baik memerlukan waktu dan kesepahaman semua elemen bangsa, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara dan Partai Politik (Parpol) sebegai peserta utama.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya disampaikan Asisten Administrasi Edward Azran, saat membuka Rakor KPU se Kaltim, Kamis (23/7) malam menyebutkan sejumlah negara untuk memwujudkan demokrasi yang murni dari rakyat memerlukan waktu puluhan tahun serta biaya besar sementara Indonesia dalam kurun waktu dibawah 10 tahun sudah mampu mewujudkan demokrasi yang baik.
Diakui bupati, keberhasilan bangsa Indonesia mewujudkan demokrasi dalam waktu cepat menjadi perhatian sejumlah negara sehingga berhasrat berguru dengan Indonesia. Dihadiri KPU se Kaltim termasuk Muhammad Taufik dan Rusdiansyah – Komisioner KPU Kaltim, terwujudnya demokrasi yang baik tiada lain peran KPU sebagai penyelenggara yang bisa melaksanakan tugas dengan baik dan transparan. “Diakui apa yang dicapai saat ini belum sepenuhnya sesuai harapan namun kadarnya jauh lebih baik ketika Pemilu sebelumnya, karenanya Rakor KPU se Kaltim harus mampu menjadi ajang untuk berbagi sehingga tujuan pemilu yang bersih dan aman serta jujur berdampak dengan hasil yang lebih baik,” harap bupati.
Arafah – Komisioner KPU Kutim menerangkan Rakor KPU se Kaltim digelar untuk menyamakan persepsi KPU se Kaltim terutama dalam melaksanakan Pilkada yang sudah diambang pintu. “Lewat Rakor diharapkan ada kesamaan pandang, langkah serta tindakan selain itu berbagi pengalaman,” terang Arafah yang saat pembukaan mewakili Ketua KPU Fahmi Idris.
Rakorda KPU yang kali pertama digelar di Kutim ini, menghadirkan Sigit Pamungkas – Komisioner KPU RI yang dijadwalkan pukul 14.00 Wita nanti akan menyampaikan berbagai sikap KPU RI terutama pasca putusan MK terhadap proses pencalonan kepala daerah.(SK-04/SK-11)