SANGATTA,Suara Kutim.com (10/9)
Almarhum Yasin Muda bin Sulaiman (59) yang wafat Rabu (9/9) pukul 09.00 Waktu Makkah atau pukul 14.00 Wita, masih mengunakan ihram. Setelah proses di balai kesehatan selesai, menjelang shalat Dzuhur dibawa ke Masjidil Haram untuk dishalatkan.
Proses memandikan dan mengkafani serta membawa almarhum ke Masjidil Haram serta ke Makam Soraya yang berjarak 20 Km dari Masjidil Haram, semuanya ditangani pihak petugas khusus dari yayasan yang dibentuk orang-orang kaya di Makkah. “Almarhum dishalatkan setelah shalat Dzuhur di Masjidil Haram dengan jamaah jutaan orang,” kata Samsuri Bakri – TPHD Kutim.
Dihubungi Suara Kutim.com, pukul 11.30 Wita tadi, Samsuri menyebutkan almarhum sehat selama di Madinah bahkan selama menumpuh perjalanan. Namun, setelah melaksanakan tawaf dan sa’I mulai mengeluh sakit.
Melihat kondisi kesehatan almarhum terus memburuk oleh TKHI dan petugas haji lainnya langsung dibawa ke balai pengobatan. “Beliau masih memakai ihram, bahkan ketika wafat,” sebut Samsuri.
Digambarkan, saat wafat warga Pinang Dalam Sangatta Utara tampak tersenyum demikian setelah dimandikan dan dikafani. Kami serta istri almarhum, ujar Samsuri diperkenankan untuk melihat almarhum terakhir kali sebelum diberangkatkan ke Masjidil Haram.
Keterangan yang didapat Samsuri, almarhum yang terakhir bertugas di Dinas Kehutanan Kutim, dalam beberapa tahun terakhir menderita sakit meski demikian semangat untuk melaksanakan ibadah haji, diakui tinggi. “Pak Yasin aktif melaksanakan shalat di Masjid Nabawi, kami juga bersama-sama saat melaksanakan umrah kedatangan atau umrah pertama. Memang kondisi Masjidil Haram saat ini padat, sehingga memerlukan tenaga ekstra terutama untuk sa’i,” kata Samsuri.(SK-04/SK-12)