Mendikbud M Nuh bersama Suara Kutim.com |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, mengakui televisi memberikan pengaruh besar kepada karakter anak Indonesia. Selain itu, yang ikut merubah watak anak Indonesia hingga menjadi anak yang kurang peduli, apatis dan cendrung keras yakni game yang mudah diperoleh baik melalui internet, HP atau media lainnya.
Kepada Suara Kutim.com menjelang kepulangannya ke Jakarta, M Nuh menyebutkan, televisi punya pengaruh besar sementara pengawasan orang tua dan keluarga lemah. “Sekarang ini tayangan-tanyangan luar negeri bahkan dalam negeri sudah mengkhawatirkan, kondisi ini tentu membuatkita prihatin namun kerap pihak tertentu menyebutkan apa yang disajikan di televisi merupakan apresiasi seni,” ungkap.
Lebih jauh, ia menilai banyak tanyangan-tanyangan televisi di Indonesia yang tidak mendidik bahkan cendrungan mengabaikan norma-norma yang ada. Kondisi yang memanfaatkan era kebebasan itu, diharapkan Nuh disikapi awak media dengan bijak.
Dalam kacamatanya, sajian disejumlah layar kaca sebagian besar menonjolkan porno aksi dan kekerasan yang sama sekali tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Ketika ditanya apakah maraknya kasus pelecehan seks dan kekerasan yang melibatkan anak-anak usia belia bahkan masih berstatus pelajar SD karena pengaruh menyaksikan tanyangan televisi, ia mengaku sebagian besar benar. “Ketika orang tuanya bekerja, kemudian anak-anak hanya sendirian tentu akan menyaksikan televisi sementara jam tayangan luar negeri berbeda dengan waktu Indonesia, kondisi ini perlu perhatian semua pihak,” ungkap Nuh.
Lebih jauh, Nuh mengakui terjadi degradasi moral dalam beberapa tahun terakhir tiada lain karena lemahnya pengawasan dan pengendalian tayangan. “Di kota-kota besar, kadangkala film – film dewasa begitu bebasnya dijual,” sebutnya seraya berharap dengan perubahan kurikulim pendidikan mampu memberi arti penting untuk membentengi generasi muda Indonesia dari kemerosotan moral.(SK-05)