SANGATTA,Suara Kutim.com
Kepolisian Resort Kutai Timur (Kutim) tidak bakal menghentikan kasus pembunuhan Asle meski tidak ada saksi melihat langsung aksi pembunuhan yang dilakukan IP. Menurut Kapolres AKBP Edgar Diponegoro, polisi akan bekerja di atas hukum dan selalu mengedepankan hukum ditegakan.
“Bagaiman bisa sebuah kasus penghilangan nyawa seseorang bisa dipetieskan, meski tidak ada saksi melihat langsung namun ada saksi yang mengetahui kejadian keributan di kamar nomor empat itu bahkan sempat mengintip di balik jendela,” ujar Edgar Diponegoro, Selasa (25/11).
Kapolres menambahkan, kasus penganiyaan yang melibatkan pekerja tambang ternama ini, tahap awal diduga kuat karena percekcokan antara tersangka dengan korban. Namun, siapa pemilik pisau yang digunakan tersangka menghabisi nyawa Alse merupakan kunci utama. “Yang pasti, tersangka IP sudah mengaku telah menganiaya Alse dengan senjata tajam sehingga membuat korban mengalami luka serius sehingga meninggal dunia,” beber kapolres.
Menyinggung ada pihak yang ingin mengawal proses penyidikan, kapolres mengaku sebagi hal wajar namun tidak mempengaruhi proses penyidika, TKP serta barang bukti. “Sekarang ini, semua saksi sedang diminta keterangan termasuk tetangga sebelah kamar Alse serta saksi yang mengintip di jendela,termasuk pemilik serta petugas Penginapan Widyawati,” terangnya.
Seperti diwartakan, Alse warga Ketapang Kalbar ditemukan tewas mengenaskan akibat senjata tajam. Peristiwa yang terjadi, Senin (24/11) sekitar pukul 02.30 Wita itu, ditengarai akibat pertengkaran antara terduga IP dengan Asle yang sebelumnya sempat “main” cinta sebanyak dua kali. “Ia saya tikam saat sedang bersih-bersih di kamar mandi,” aku IP yang tercatat warga APT Pranoto Sangatta Utara.(SK-02/SK-03)