Beranda hukum Dua Panelis Tak Mengenal Paslon, Buat Pertanyaan Setelah Menyimak Visi dan Misi

Dua Panelis Tak Mengenal Paslon, Buat Pertanyaan Setelah Menyimak Visi dan Misi

0
Seusai debat publik, semau Paslon foto bersama dengan KPU serta Panelis Debat Publik.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (4/12)
Sejumlah pertanyaan yang dilontarkan panelis debat publik Calon Bupati (Cabup) Kutim diakui Prof DR Sadli Isra dan DR Zaenal Arifin dirancang dan disampaikan setelah ketiga Paslon menyampaikan visi dan misi.
Kepada Suara Kutim.com seusai debat berlangsung, keduanya mengaku tidak mengenal kesemua Paslon. “Kami melontarkan pertanyaan-pertanyaan baik pada segmen pendalaman visi dan misi serta masalah aktual, hanya memperhatikan saat Paslon memaparkan visi dan misinya kemudian dikaitkan dengan isu nasional,” terang Sadli Isra.
Pendapat Guru Besar Universitas Andalas yang kerap menghiasi layar kaca media nasional ini dibenarkan Zainal Arifin yang lebih dikenal sebagai Ketua Pukat UGM. Menurut Zainal, pertanyaan seputar pemerintahan bersih tiada lain karena dalam pemaparan Paslon ada program untuk menwujudkan pemerintahan yang bersih. “Saya ingin melihat pola yang diterapkan paslon dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih itu, termasuk sistem yang diterapkan. Karenaya beragam jawaban muncul, termasuk adanya pola lama yang sudah dilakukan daerah lain,” tandas pria kelahiran Makassar yang kini menjadi dosen di UGM Yogyakarta.
Beberbeda dengan Aji Sofyan Effendi yang sehari-harinya mengajar di Unmul Samarinda. Bagi panelis ketiga ini, ia cukup mengenal sosok semua Paslon meski sebagian besar dari media massa.
Dosen Unmul kelahiran Tenggarong ini di bagian akhir sempat meminta pendapat semua Paslon terkait wacana pembentukan Kabupaten Kutai Utara yang kini sedang digelorakan masyarakat delapan kecamatan melalui Komite Pembentukan Kabupaten (KPK) Kutai Utara.
Debat publik yang digekar KPU, tadi malam disebutkan Ketua KPU Fahmi Idris untuk memberi kesempatan kepada semau Paslon menyampaikan visi dan misi serta program unggulannya dihadapan publik. “Debat publik merupakan bagian akhir dari masa kampanye Pilkada Kutim, selama masa kampanye terbuka dan dialogis sebagian besar di lakukan juru kampanye, namun saat debat publik semua langsung kepada masing-masing Paslon,” terangnya.
Acara yang dipandu Prof DR Refli Harun dengan panelis Prof DR Sadli Isra dan DR Zaenal Arifin dan DR Sofyan Effendi, diawali pemaparan visi dan misi masing-masing Paslon yang dimulai pasangan Norbaiti yang berpasangan dengan Ordiansyah, kemudian Ardiansyah Sulaiman dengan Alfian Aswad terakhir Ismunandar dan Kasmidi Bulang.(SK-03/SK-12)