UPAYA Pemkab Kutim mengelola dan menjaga Sungai Sangatta agar menjadi bersih, sudah baik. Namun menurut anggota DPRD Kutim, Agiel Suwarno, agar Sungai Sangatta tetap bersih harus dibarengi dengan upaya penataan pemukiman penduduk yang berada di sepanjang bantaran sungai.
Menurutnya, dari peristiwa kebakaran yang melanda masyarakat Masabang Kecamatan Sangatta Selatan ternyata masyarakat bermukim dan mendirikan rumah di atas sungai, bukan di pinggir sungai. “Masyarakat yang berada di kawasan tersebut mengaku siap saja dilakukan relokasi jika ada kompensasi yang disiapkan pemerintah Kutim,” kata Agiel Suwarno.
Dikatakan, menata masyarakat yang berada di sepanjang bantaran sungai Sangatta dilakukan pemerintah Kutim namun diakuinya saat ini sudah sulit. Meski demikian, ia menandaskan dengan penataan bukan bermaksud melarang masyarakat bermukim di sekitar Sungai Sangatta.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belajar dari beberapa negara seperti Belanda, bahwa sungai selain sebagai sumber kehidupan juga bisa menjadi objek wisata. Dengan melakukan penataan yang benar dan tepat maka tidak hanya mampu menjaga kebersihan dan keindahan sungai sangatta, tetapi juga menjaga kualitas baku mutu air sungai dan menjadikan sungai sangatta sebagai sumber pemasukan bagi daerah Kutai Timur. “Sungai yang bersih dan asri tentu akan membuat suasananya lebih nyaman lagi, karena ada pepohonan yang hijau,” kata Agiel Suwarno belum lama ini.(ADV-12/DPRD Kutim)