SANGATTA (26/01/2021)
SUARAKUTIM.COM—Sebanyak 6.160 botol vaksin COVID-19 yang tiba di Kota Sangatta, Selasa (26/01/2021) siang,mendapatkan pengawalan ketat anggota kepolisian dari Polres Kutai Timur (Kutim), dengan menggunakan dua mobil polisi milik Satuan Lantas (Satlantas) Polres Kutim dan mobil patroli Sabhara Polres Kutim. Bahkan pengawalan ketat ini sudah dilakukan sejak rombongan tim pengambil vaksin Covid-19 berangkat dan dilepas langsung oleh Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmoko di halaman Markas Polres (Mapolres) Kutim, Selasa (26/01/2021) pagi menuju Samarinda, hingga kembali ke Sangatta. Setibanya di Sangatta, rombongan ini langsung menuju gudang farmasi milik Dinkes Kutim, Jalan APT Pranoto Gang PLN, Sangatta Utara, yang dijadikan wadah penyimpanan sementara ribuan botol vaksin Covid-19 tersebut.
“Hari ini, sebanyak 6.160 vaksin COVID-19 tiba di Sangatta dari Samarinda dengan pengawalan dari anggota Polres Kutim. Bersyukur, tidak ada kendala dari proses pengambilan, pengiriman dan akhirnya tiba di sini,” ujar AKBP Welly Djatmoko didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal kepada awak media usai menerima dan menyaksikan langsung proses penyimpanan vaksin COVID-19, Selasa (26/01/2021).
Ditanya terkait langkah kepolisian khususnya Polres Kutim dalam upaya pengamanan dan pengawalan pengiriman vaksin Covid-19 ke 18 kecamatan di Kutim hingga proses pemberian vaksinasi, Welly menyebutkan jika dirinya sudah menginstruksikan kepada seluruh Kapolsek beserta jajarannya untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas di setiap kecamatan dalam proses penjemputan vaksin di Sangatta. Selain itu, dirinya juga meminta jajarannya untuk melakukan pengecekan terkait kesiapan masing-masing Puskesmas dalam proses penyimpanan vaksin saat tiba di kecamatan.
“Saya sudah meminta kepada para Kapolsek untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas di setiap kecamatan, dalam proses pengawalan saat pengambilan vaksin ke Sangatta. Selain itu, saya juga meminta agar melakukan pengecekan kesiapan masing-masing Puskesmas standarisasi tempat untuk menyimpan vaksin saat nantinya tiba di masing-masing Puskesmas. Jangan sampai vaksin ini nantinya rusak dan tidak bisa diberikan kepada para tenaga kesehatan di kecamatan, hanya akibat kesalahan dalam prosedur penyimpanannya yang tidak sesuai standar,” jelasnya.
Ditambahkan AKBP Welly, pihaknya dipastikan akan ikut terlibat dalam upaya pengawalan dan pengamanan proses vaksinasi Covid-19 hingga tahapan selesai. Dirinya juga menghimbau kepada warga Kutim pada umumnya, untuk tidak mudah terhasut dan percaya pada kabar-kabar bohong atau hoax yang beredar di media sosial, tentang keraguan keefektivan vaksin. Pasalnya vaksin Sinovac telah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI serta mendapatkan sertifikasi halal dan suci dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Sudah menjadi komitmen Polri untuk mengawal dan mengamankan proses pendistribusian hingga memberian vaksinasi kepada masyarakat, khususnya bagi tenaga kesehatan yang pada tahap pertama ini mendapat giliran divaksinasi. Kami juga meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan percaya pada kabar-kabar bohong atau hoax yang meragukan keefektivan vaksin Sinovac. Sehingga jangan ada keraguan dari masyarakat. Terlebih sudah ada rekomendasi dari pihak berwenang dan dinyatakan halal,” tegas AKBP Welly.(Redaksi-SK)