SAMARINDA (12/6-2020)
Anggaran Pemprov Kaltim tidak mengalami penuruna di tengah mewabahnya Virus Corona, namun sejumlah kegiatan yang dibiayai melalui APBD Kaltim digeser untuk penanganan Covid 19 yang saat ini diperkirakan mencapai Rp500 M.
Pergeseran anggaran, terang Pj Sekda Kaltim M Sa’bani dilakukan sesuai pengarahan pemerintah pusat baik melalui Kementrian Keuangan maupun Kementrian Dalam Negeri. “Anggaran Kaltim tidak hilang separo. Perkiraan kita, anggaran APBD Kaltim berkurang hanya hingga Rp3 triliun dari Alokasi APBD TA 2020 kurang lebih Rp11 triliun, sehingga menjadi kurang lebih Rp8 triliun,” terang Sa’bani menjawab pertanyan banyak pihak seputar APBD Kaltim yang dikabarkan berkurang hingga 50 persen.
Disebutkan, alokasi anggaran yang berkurang itu adalah belanja modal, barang dan jasa, kemudian beberapa bantuan keuangan, yaitu misalnya hibah itu yang berkurang. Sedangkan beberapa alokasi belanja lainnya seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, DAK Kesehatan dan Pendidikan oleh pemerintah pusat tidak dikurangi. “Untuk pekerjaan mana yang masih berjalan maupun dikurangi, itu dikembalikan ke masing-masing OPD yang menanganinya. OPD masing-masing yang mengetahui kondisi tersebut,” jelasnya.
Ia membenarkan, sekitar 100 paket pekerjaan fisik mengalami penyesuaian kegiatan akibat pergeseran anggaran namun ada juga yang tidak. Karena, pekerjaan tersebut telah lebih dulu dilaksanakan sebelum adanya penyesuaian.
“Artinya penyesuaian anggaran Pemprov Kaltim sepenuhnya menyerahkan kepada OPD masing-masing melaksanakan, memang ada yang ditunda pengerjaannya dan ada juga tetap berjalan. Yang jelas, pekerjaan yang ditunda melihat kondisi pekerjaan tersebut dan dinilai sulit diselesaikan pada tahun ini msalnya pekerjaan fisik,” beber Sa’bani seraya menambahkan sejumlah agenda Pemprov Kaltim saat ini banyak diditunda dengan pertimbangan-pertimbangan tersendiri.(SK8)
