Beranda ekonomi Anton Dermawan : Jalan Muara Bengkal ke Muara Ancalong Senilai Rp70 M...

Anton Dermawan : Jalan Muara Bengkal ke Muara Ancalong Senilai Rp70 M Masuk Multi Years

0
TERENDAM : Jalan yang menghubungkan Muara Ancalong dengan Muara Bengkal terendam, pengendara termasuk menaikan ke perahu meski bayar Rp20 ribu.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (5/1-2017)

Anton Darmawan
Anton Darmawan
Masalah banjir yang kerap melanda Muara Ancalong dan Muara Bengkal, membuat arus barang dan orang di kedua kecamatan terganggu, terutama di musim hujan menyebabkan sungai meluap dan menenggelamkan jalan antardesa dan kecamatan.
Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4, Anton Darmawan menyebutkan banjir menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat di Muara Bengkal dan Muara Ancalong. “Saat banjir, akses jalan yang berada diantara Jembatan Muara Ancalong dengan Jembatan Ngayau terendam banjir yang tinggi,” ungkapnya ketika ditanya Suara Kutim.com.
Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/1), ia menyebutkan banjir yang kerap terjadi bisa menghanyutkan mobil. Karenanya, masyarakat menggunakan perahu ketinting untuk menyeberang antara kedua kecamatan dengan biaya yang tidak sedikit yakni antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Bahkan, beber Anton, terputusnya akses jalan di kedua kecamatan menyebabkan harga jual LPG ukuran 3 Kg mencapai Rp 65 ribu, fdemikian sejumlajh barang lainnya.
Mengantasi banjir yang setiap tahun terjadi, Pemkab Kutim, ujar Anton, pembagunan jalan Muara Bengkal sepanjang 10 kilometer dalam program multi years sebesar Rp 70 miliar, sementara peningkatan jalur antara Jembatan Ngayau dan Jembatan Muara Ancalong sepanjang 200 meter, tahun ini dilakukan pengecoran sambungan beton yang ada.
Ia berharap, proyek jalan di Muara Bengkal termasuk penyelesaian pengecoran jalur antarkecamatan direalisaikan tahun ini. “Terselesaikan akses tersebut, seluruh akses di delapan desa di Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Long Mesangat dapat ditembus melalui jalann darat yakni Desa Ngayau, Muara Bengkal Ilir, Muraa Bengkal Ulu, kemudian Desa Kelinjau Ulu, Kelinjau Ilir, Benua Baru menuju kawasan SDC di Desa Batu Balai,” beber wakil rakyat asal pedalaman Kutim ini.(SK3)