Beranda foto Bayar SPP, Mahyunadi Buat Batubata

Bayar SPP, Mahyunadi Buat Batubata

0

Loading

GENERASI MUDA yang sehat, cerdas dan mumpuni adalah generasi yang bisa menjawab segala tantangan termasuk menjadi pemegang estafet kepemimpinan. Generasi yang sudah tidak sehat dan lebih banyak ‘”teller” ketimbang menimba ilmu, akan menjadi penonton ketika teman sebayanya menapak kesuksesan. “Dulu saya gagal menempuh pendidikan SMA, karena ketiadaan biaya sehingga harus cari uang sendiri untuk membayar SPP namun karena banyak bolosnya akhirnya dikeluarkan dari sekolah,” kata Mahyunadi – Ketua DPRD Kutim.
Cerita sewaktu sekolah yang “kelam” itu diungkapkan Mahyunadi dihadapan ratusan orang tua serta pelajar SMP Negeri 1 Sangatta Selatan, saat digelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kutim.
Sebagai anak dari keluarga sederhana, Mahyunadi mengaku untuk menapak masa depan yang lebih baik ia tetap belajar meski harus pinjam buku-buku teman-teman sebayanya, termasuk. Ia yakin dengan menempuh pendidikan dan belajar tekun, prestasi setinggi apapun akan diraih karenanya adik Mahyudin ini tidak malu menempuh pendidikan paket C agar bisa mempunyai ijazah setara SMA.
Kerja kerasnya sebagai tukang kayu gelondong serta pemasang bendera Golkar, setahap demi setahap mulai dirasakannya. Kursi DPRD Kutim yang terbilang empuk, sejak 10 tahun lalu mulai ia rasakan.
Sebagai anak yang gemar membaca dan belajar otodidak, Unad begitu rekan-rekannya memanggil, secara bertahap mulai menjadi politikus ulung sehingga bisa menjadi Wakil Ketua DPRD Kutim dan kini ia sebagai Ketua DPRD Kutim.
Untuk meraih prestasi gemilang tidaklah mudah tanpa ada perjuangan dan tekad untuk belajar dan belajar. “Sekarang sekolah serba gratis, sementara dulu saya tidak bahkan untuk membayar SPP harus membuat batubata namun karena kelamaan bolosnya akhir dipecat dari sekolah. Kalau sekarang sekolah sudah gratis dan banyak, jangan disia-siakan tetapi harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin bangsa ini dikemudian hari,” pesan Mahyunadi dalam pidatonya.
Terhadap maraknya penyalahgunaan obat terlarang, ia mengingatkan pelajar SMP 1 Sangatta Selatan jangan sampai terjerumus. Menurutnya, sekali terkena narkoba akan selamanya terjerat kecuali berusaha melepaskan. “Adik-adik adalah harapan kami-kami yang ada sekarang, karenanya kami bertekad untuk memerangi segala bentuk penyalahgunaan obat terlarang karena kalau generasi muda Kutim rusak akibat narkoba, maka masa depan Kutim juga akan hancur,” kata Mahyunadi dalam kegiatan yang diikuti Plt Bupati Ardiansyah Sulaiman serta Kajari Tety Syam.(SK-06)