SANGKULIRANG (8/4-2019)
Sebanyak 70 bidan dari Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, Kaubun dan Karangan, dilatih untuk cara mengenali secara dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA TES). Pelatihan yang digelar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutim didukung Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kutim, berlangsung Sabtu (6/4) di Hotel Mesra Sangkulirang Bay.
Selama 2 hari, peserta selain mendapat materi juga mempraktikan cara melakukan deteksi dini kanker serviks yang kerap menyerang kaum ibu. Panitia menghadirkan Rahmat – Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak serta Yuwana Sri Kurniawati – Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kutim.
Triana Nur – Ketua Pengurus Cabang IBI Kutim menyebutkan pelatihan diikuti seluruh ranting wilayah Sangsaka dengan harapan meningkatkan pengetahuan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Khususnya mendeteksi pra kanker serviks pada mulut rahim. “Ketika ada kasus, ditemukan standar operasional prosedur tentang bagaimana menindak lanjuti hasil temuan dimaksud.,” terannya seraya berterima kasih kepada Yayasan Kanker yang di Ketuai Hj Encek UR Firgasih yang mendukung kegiatan mereka lalukan.
Yuwana Sri Kurniawati mewakili Ketua Yayasan Kanker Kutim, menjelaskan, pencegahan penyakit kanker leher rahim ini banyak yang bisa dilakukan salah satunya dengam IVA TEST.
“Kenapa IVA TEST ? Karena lebih mudah dilaksanakan, cukup oleh bidan yang sudah terlatih. Agar bisa segera mendeteksi lesi pada leher rahim sehingga segera diobati,” terangnya.
Agar kanker leher rahim bisa cepat diobati, dengan haraoan bisa menyelamatkan ibu dari penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor dua terbanyak terhadap wanita. “Nantinya bidan-bidan di Sangsaka segera melaksanakan pemeriksaan kepada para ibu agar dapat dideteksi dini. Jangan sampai seperti kasus ada pasien yang sudah parah, baru dibawa ke rumah sakit kanker rahim sudah kemana-mana stadium akhir sehingga tidak tertolong lagi,” terang Yuwana yang juga menjabat Sekretaris Dinas PPPA Kutim.
Pelatihan khusu kaum wanita ini, dibukia Kepala Bidang Kesehetan Masyarakat Dinkes Kutim Adianto Hermawandi. Ia mengakui, banyak pekerjaan rumah terhadap pelayanan kesehatan yang harus diselesaikan diantaranya menurunkan angka Kematian ibu dan bayi. “Angka kematian ibu dan bayi kita masih sebesar yaitu 155 per 100.000 kelahiran hidup. Belum lagi adanya penurunan Stunting.(ADV-Humas Setkab Kutim)