DARI 115 pulau yang ada di Republik Seychelles, Pulau Praslin-lah yang kerap dikunjungi wisatawan. Penyebabnya selain lebih dekat dengan Victoria – Ibukota Republik Seychelles, pulau ini mempunyai pantai yang indah dengan pasir putih yang lembut.
Namun yang menarik, di Pulau Praslin terdapat tumbuhan aneh dari keluarga kelapa yang disebut masyarakat Seychelles dengan Coco de mer. Pohon dari jenis palem ini, banyak tumbuh di Pulau Praslin terutama dalam Taman Nasional Praslin.
Kenapa Coco de mer dianggap pohon antik, ini tiada lain karena buahnya yang besar bahkan beratrnya mencapai 30 Kg. Coco de mer sendiri ada dua yakni jenis betina dan jantan, ini dibedakan dengan buah yang dihasilkan. “Kalau betina, buahnya mirip bokong wanita sedangkan jantan seperti punya pria itu hanya panjang,” ungkap seorang pemandu ketiga menemani rombongan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi.
Karena buahnya yag aneh itulah, Coco de mer dilarang untuk dibawa ke luar Pulau Praslin atau Republik Seychelles. Warga Praslin sendiri akan mendapat hukuman berat, jika ketahuan melakukan penyeludupan Coco de mer.
Coco de mer menjadi tumbuhan misteri sekaligus legenda, berdasarkan literatur dan keterangan pemandu kami, untuk berbuah Coco de mer akan melakukan perkawinan bila sudah matang yakni Coco de mer wanita akan memberikan bau khas kepada Coco de mer jantan. “Entah bagaimana cara penyerbukannya yang pasti dalam Taman Nasional ini banyak Coco de mer yang berbuah lebat layaknya kelapa,” beber sang pemandu yang tampak antusias menerangkan buah Coco de mer yang bentuknya -maaf.
Bagi pengunjung Taman Nasional Praslin, rugi jika tidak berfoto dengan buah langka ini. Tidak saja kaum pria, pengunjung pria juga ikut berfoto ria dengan buah yang benar-benar bokong wanita demikian dengan jantan yang panjang dan bulat. (Syafranuddin/bersambung)