Beranda foto Bupati Ajak Pemuda Kutim Jadi Agen Pembangunan dan Siap Hadapi Persaingan Dunia

Bupati Ajak Pemuda Kutim Jadi Agen Pembangunan dan Siap Hadapi Persaingan Dunia

0
Bupati Ardiansyah menyerahkan piagam penghargaan kepada salah satu penerima penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Tahun 2015.(Foto Nuzul / Humas Kutim)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (28/10)
Pemuda Kutim diharapkan Bupati Ardiansyah Sulaiman mampu menjadi agen pembangunan dan terus mempersiapkan diri menyambut era keterbukaan pasar kerja ASEAN. Kutim sebagai daerah yang sedang berkembang, diakui sedang menanti tangan-tangan pemudanya untuk bisa lebih tegak berdiri dalam pembangunan disegala bidang.
Harapan itu disampaikan bupati kepada 16 orang pemuda yang menerima penghargaan pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 87, Rabu (28/10) pagi tadi. Upacara yang dihadiri Pimpinan dan Anggota DPRD, Anggota Forkominda serta ratusan pejabat itu, ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada 16 pemuda berprestasi.
Mereka yang mendapat penghargaan selama ini dinilai berprestasi di bidang olahraga, model, keperamukaan, pelaku bisnis usaha muda tanaman hidroponik termasuk duta anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kaltim bahkan mewakili Kaltim di tingkat nasional.
Mereka yang menerima penghargaan Bupati Ardiasnyah yakni Resky Anesha,Hafriani Haslim, Wahyu Ramadhana, Bayu Aji Santoso, Aprilya Miranda, Ayu Miftahul Jannah, Nurul Maulidiyah, AryoSedayu, Andre Ahmad Fauzi, Jenifort Rerek Koten, Syahena Thertia Sulaiman, Alvi Sindi Ayu L, Riska, M Risky Nugraha, Firgate Rario Ydan Vira Aurellya W.
Bupati Ardiansyah pada upacara yang berlangsung 55 menit membacakan sambutan Menpora Imam Nahrawi .mengungkapan Peringatan Sumpah Pemuda ke 87 dengan tema, revolusi mental untuk kebangkitan pemuda menuju aksi “satu untuk bumi”. Punya arti tersendiri. “ Tema ini, didasari atas keperihatinan, yakni, kita disuguhi fenomena baru tentang berubahnya pola realasi kemasyarakatan kita akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi,” kata Menpora dalam amanatnya disampaikan bupati.
Kemajuan tekonologi komunikasi saat ini, dinilai Menpora seperti pisau bermata dua yang daapt membawa dampak positif dan negatif. Positif memberi jaminan kecepatan informasi, sehingga ‎memungkinkan para pemuda meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Namun sisi lain, membawa dampak negatif, membawa informasi narkoba, kekerasan dan lainnya. “Kita disuguhi kasus-kasus kekerasan terhadap anak namun setelah ditelusuri, ternyata bermula dari aktifnya di sosial media.Melalui gerakan ‎revolusi mental, kita berharap ‎pemuda memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan terbaik secara jernih sesuai akal sehat,” sebut Menpora.(SK-03/SK-011)