SANGATTA (3/10-2018)
Data yang dibuat BPS merupakan data yang sudah melalui kajian, namun sayangnya banyak pihak yang tidak memanfaatkan bahkan membuat data sendiri dengan cara perhitungan yang berbeda. Karenanya, Peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) Tahun 2018 di Kutim digelar seminar dengan tema “Esensi statistik untuk optimalisasi pembangunan Kutim”.
Kepala BPS Kutim Achmad Yazid, Selasa (2/10) HSN yang diperingati setiap tanggal 26 September bukan milik pegawai statistic tetapi milik masyarakat, pemerintah sehinga diharapkan terwujudnya data yang berkualitas.
“Hari statistik bukan hanya milik BPS, namun milik seluruh bangsa. BPS menjadi pelopor data statistik terpercaya, mencerdaskan bangsa. Harapan kami sinergi antara BPS dan seluruh OPD di Kabupaten Kutim semakin meningkat, bersama-sama membangun dengan data statistik yang berkualitas dan lebih terarah,” katanya dalam peringatan yang dihadiri Bupati Ismunandar.
Saat membuka seminar yang diikuti jajaran BPS, OPD dan masyarakat termasuk mahasiswa, Bupati Ismunandar mengapresiasi karena sejalan dengan data perencanaan pengembangan program pembangunan dalam sektor pendidikan, sosial, infrastruktur, hingga pariwisata. Berbicara statistik berbicara data.
Menurut Ismu, Kutim yang dibentuk “pada tahun 1999 dengan jumlah penduduk 140 ribu jiwa sesuai catatan data statistik, kemudian berkembang hingga 500 rubu lebih. Data itu tiada lain, hasilo olahan BPS.
Sayangnya, ia mengakui masij ada data yang belum valid antara lain yang harus dibenahi bersama antara Pemkab dengan BPS. “Data kelautan masih lemah seperti produksi ikan dan nelayan. Mungkin saja turunnya tangkapan ikan di Tanjung Limau Bontang bukan di Kenyamukan, ini menjadi skala prioritas permasalahan untuk ditangani kedepan,” kata Ismu.
Dalam wejanganya, Ismu mengakui seminar tentang statistik, semakin membuka wawasan semua pihak terutama OPD. “Data membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan meningkatkan iklim investasi, serta mempermudah investor dan dunia usaha dalam menentukan kebijakan usahanya,” imbuhnya.
Sayangnya seminar langka ini tidak menarik sejumlah OPD Pemkab Kutim, sehingga sebelum membuka Bupati Ismunandar sempat mengabsen OPD yang hadir. BPS, dalam seminar yang digelar di Kantor Bupati Kutim, dengan moderator Imam Lufti – Kabag Humas Setkab Kutim ini menghadirkan Ketua STIPER Kutim Prof Dr Ir Juraemi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kutim Ir Zubair, dan Dr Yusniar Juliana Nababan dari BPS Kaltim sebagai nara sumber.(SK11)