Sangatta (13/3-2020)
Dalam hidup bermasyarakat, saling menghormati dan menghargai perbedaan dan keberagaman dalam menjalankan agama dan kepercayaan, merupakan salah satu kunci dalam menjaga kerukunan antar masyarakat. Hal ini yang terus diterapkan oleh warga masyarakat di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, untuk menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam bermasyarakat. Demikian diungkapkan Camat Kongbeng, Furkani kepada wartawan, Jum’at (13/3) disela kegiatannya di Sangatta.
“Upaya menjaga kerukunan antar masyarakat dalam keberagaman beragama tidak hanya menjadi tangung jawab pemerintan dan masyarakat, namun juga perlu dukungan dari semua pihak termasuk akademisi. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sangatta (STAIS) selama 1,5 bulan yang tersebar hampir di semua kecamatan di Kutim dan termasuk Kongbeng, merupakan hal yang sangat luar biasa sebagai upaya membantu pemerintah dalam pengembangan syiar agama Islam kepada masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, selama ini sejumlah program kegiatan keagamaan dan termasuk syiar agama Islam di Kecamatan Kongbeng, sudah berjalan cukup baik melalui dukungan pihak Majelis Ta’lim dari beberapa desa. Dengan adanya KKL mahasiswa-mahasiswi STAIS selama 45 hari di Kongbeng, diharapkan lebih memperkaya pengetahuan masyarakat tentang beragama Islam, melalui ilmu dan pengetahuan yang sudah di pelajarinya di bangku kuliah.
“Melalui Kuliah Kerja Lapangan (KKL), maka ilmu dan pengetahuan yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan, bisa dibagikan kepada masyarakat. Tentunya akan menambah khasanah dan pengetahuan masyarakat akan agama Islam,” ujar Furkani.
Tidak hanya kegiatan agama Islam, Furkani juga menyebutkan jika selama ini pengembangan kegiatan-kegiatan agama lain di Kongbeng juga berjalan seimbang. Dijelaskan, bagaimana ketika berlangsung acara Natal Gabungan dan Tahun Baru Masehi, juga berlangsung semarak dan begitu luar biasa dirayakan oleh umat Nasrani di Kongbeng.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam membina dan mendukung semua kegiatan-kegiatan keagamaan. Tidak hanya Islam, namun juga agama-agama lainnya di Kongbeng. Bahkan ketika perayaan hari besar keagamaan, seperti Natal Gabungan, turut dijaga oleh anggota-anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna NU, red) yang membantu pihak kepolisian. Ini merupakan bukti bahwa keberagaman dan kebersamaan terus terjaga di Kongbeng,” tegas Furkani.(Adv-Kominfo)