PULAU Praslin salah satu pulau yang punya daya tersendiri bagi wisatawan, alam dan keadaan warganya luar biasa ramah. Meski tak satu bahasa, namun mereka menyambut wisatawan dengan suka cita. Ketika wisatawan turun dari kapal cepat, para sopir dengan ramah menyambut demikian para guide yang menggunakan papan untuk menyambut tamunya.
Di pelabuhan yang berjarak sekitar 150 meter dari tepi pantai, wisatawan langsung disambut deretan taxi namun para sopir tak ada yang rebutan terlebih rebutan dengan suara keras agar wisatawan naik ke mobil mereka.
Ketertiban dan kesopanan benar-benar terjaga, wisawatan disambut bak raja sehingga diperlakukan khusus. “Selamat datang di Pulau Parslin, inilah surga dunia,” kata seorang guide ketika menjemput tamunya yang tampak kelelahan ketika turun dari kapal.
Berdasarkan keterangan warga Parslin, di Seychelles banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi. Hampir setiap pulau punya keunikan tersendiri. Karena mengandalkan sektor pariwisata, semua pulau berikut flora dan faunanya dilindungi negara dengan melibatkan masyarakat.
Tak heran jika Republik yang berada tak jauh dari Afrika ini, dikenal sebagai negara yang berhasil melindungi keanekaragaman hayati seperti burung Seychelles Black Parrot yang dilambangkan burung nasional, kemudian ada Kura-kura Raksasa Aldabra mereka, ditambah seribu spesies ikan, kemudian 75 spesies tanaman asli termasuk kelapa Coco de Mer, pohon ubur-ubur, dan Wrights Gardenia.
Sebagai kawasan pulau di daerah tropis, kita sudah membayangkan masuk kawasan Taman Nasional Vallée de Mai di Praslin, bakal berhadapan degan lintah darat, jalan becek serta nyamuk. Namun, hal itu tak ditemukan di taman nasional yang kini ditumbuhi ribuan Coco De mer. “Kok nggak ada nyamuk ya, padahal dalam hutan kita ini,” kata Masrani – Kadis Pariwisata Berau.(syafranuddin/bersambung)