Koper Ditimbang di Hotel, Pemeriksaan Barang Menggunakan Alat Khusus
PENERBANGAN untuk jamaah haji boleh dikata sebagai penerbangan paling ketat dan tersibuk di dunia, sehingga setiap proses keberangkatan dan kepulangan dilakukan dengan cepat, dan waktunya terukur jelas.
Tak heran kerap mendengar petugas meminta jamaah segera bergegas menaruh barangnya serta menempati kursinya. Namun, disayangkan entah tidak mengerti atau memang mau mudah saja, ada saja jamaah yang mendapat kursi paling belakang justru menaruh tas tentengnya di depan sehingga membuat jamaah yang berada di bagian depan kerepotan karena sudah terisi.
Namun yang kerap membuat penerbangan tertahan atau terlambat yakni masih adanya jamaah yang nekad membawa barang lebih termasuk benda cair lebih 100 ml dalam koper dan tas tenteng termasuk air zam-zam.
Terhadap koper yang berisikan benda cair lebih 100 ml apakah air zam-zam atau parfum, sabun dan sebagainya ini akan ketahuan karena petugas menggunakan alat deteksi khusus.Yuhendra, petugas haji di Makkah, sudah mengingatkan agar jangan sampai ada air zamzam atau cairan apa pun yang volumenya lebih dari 100 ml di dalam koper. Kalaupun ada yang nekat, koper bisa dibuka paksa bahkan disobek paksa oleh petugas dari maskapai penerbangan.
Dalam proses pemulangan, semua koper beberapa jam sebelum pengumpulan sudah ditempatkan di depan kamar masing-masing. Semua koper sudah dalam terkunci rapi, namun tidak boleh dipasang jaring.
Di loby hotel, semua koper dihitung dan ditimbang satu persatu serta diberi label pesawat. Jika ditemukan kelebihan berat , petugas segera menghubungi Ketua Kloter untuk memanggil jamaah, guna menggeluarkan barang yang kelebihan.
Sementara pemeriksaan benda cair, dilakukan petugas maskapai saat koper dimasukan ke kontainer. Dalam proses pemeriksaan di areal maskapai ini, kata Yuhendra tidak ada komunikasi apa-apa lagi karena koper langsung dibuka dan benda yang dilarang langsung dikeluarkan.
Ia menambahkan proses pemeriksaan benda terlarang oleh maskapai dilakukan disaat proses pemberangkatan jamaah dari hotel ke bandar sedang berlangsung. “Setibanya jamaah di bandara, semua barang koper sudah masuk pesawat kemudian di bandara dilakukan pemeriksaan paspor, barang tentengan langsung masuk pesawat. Prinsipnya, semenitpun pesawat jangan terlambat karena banyaknya pesawat yang datang dan terbang selama musim haji,” bebernya.
Agar proses pemberangkatan dan pemulang lancar, menurut Yuhendra dukungan dan kepedulian jamaah diharapkan. Ia mengakui kadangkala Garuda Indonesia masih toleran dengan membuka bagasi jamaah serta mengeluarkan yang ditemukan, namun bagi maskapai Saudi Arabia apabila temuannya terlalu banyak mereka serta merta meninggalkan semua koper jamaah sehingga jamaah pulang tanpa membawa koper.(syafranuddin/bersambung)