Beranda hukum DBD Membawah Dikala Kemarau, 4 Orang Sudah Meninggal Dunia

DBD Membawah Dikala Kemarau, 4 Orang Sudah Meninggal Dunia

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (19/9)
Seirama musim kemarau, warga Kutim kini dihantui dengan berbagai penyakit mulai gangguan Ispa sampai Demam Berdarah Dengue (DBD). Data pada Dinas Kesehatan hingga September 2015 terjadi 316 kasus DBD.
Jumlah penderita ini meningkat dalam waktu yang sama pada tahun 2014 lalu yang mencatat 275 kasus. Selain penderita meningkat, Diskes juga mencatat 4 orang meningal dunia yakni di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Sangkulirang dan di Muara Bengkal. Sementara kasus tertinggi berada di Desa Sangatta Utara, kemudian Kelurahan Teluk Lingga, ke Muara Bengkal dan Muara Wahau.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim Aisyah bersama Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) M Yusuf, menyebutkan terjadi pergeseran tren penderita DBD darianak-anak atau balita kini ke usia dewasa atau para pekerja. “Di Kutim sendiri, pekerja tambang yang bekerja 12 jam ketika tidur di pagi hari setelah bekerja malam, saat itulah nyamuk Aedes Ageypti ini menggigit dan menularkan DBD,” sebut Aisyah.
Yusuf mengakui walaupun Kutim memikili kader jumantik yang bertugas mendata angka bebas jentik (ABJ) dan melakukan sosialisasi, karena keterbatasan anggaran operasional sejak 2014 lalu aktifitas tidak berjalan optimal.”Angka bebas jentik Kutai Timur tahun ini berada di 68 persen dan berpotensi penularan DBD,” beber Yusuf.
Baik Aisyah maupun Yusug mengakui meski Kutim sedang dilanda kemarau namun masyarakat tidak memperhatikan lingkungan. Disebutkan, nyamuk aedes ageypti berkembang biak pada genangan air bersih bukan kotor. Ia mengingatkan, jika menemukan kaleng atau tempat-tempat terbuka segera dipendam atau dibuah ke tempat sampah sehingga nyamuk aedes tidak berkembangbiak.
“Kebiasaan 3M yakni Menguras penampungan air, menutup penampungan air dan membuang barang-barang bekas yang bisa menjadi tampungan air atau hujan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Ageypti, selain itu juga membiasakan berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak terkena serangan nyamuk yang dapat merenggut nyawa manusia itu,” ujar Yusuf.(SK-03/SK-011)