SANGATTA (14/3-2018)
Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang mengakui dalam kurun waktu 2 tahun masa tugas mereka, masih banyak target pembangunan yang belum tercapai. Namun rendahnya capain pembangunan terjadi banyaknya masalah terutama keuangan, meski demikian perbaikan capaian terus dilakukan dengan melakukan evaluasi agar di tahun ketiga hingga ke lima, semua sesuai harapan.
Ungkapan itu disampaikan Ismunandar saat menggelar ekspose hasil pembangunan Kutim selama dua tahun terakhir di Gedung Serba Guna Pemkab Kutim. Ekspose yang dihadiri berbagai kalangan termasuk mahasiswa serta LSM , diharapkan Ismunandar masyarakat mengetahui apa saja yang sudah dilakukan pemerintah.
Selain itu, diharapkan masyarakat juga memahami kondisi daerah saat ini, akibat goncangan keuangan nasional menyebabkan Kutim juga mengalami defisit keuangan. Sehingga menyebabkan sejumlah permasalahan seperti membengkaknya hutang Pemkab Kutim, serta beberapa pekerjaan yang harus dihentikan. “Kami optimis kondisi kedepan akan lebih baik dengan upaya perbaikan pola managerial keuangan yang ada,” terang Ismu.
Ia menggambarkan APBD Kutim tahun 2016 disepakati sebesar Rp3,89 Trilliun namun pada Juni 2016 terjadi pemotongan dana sebeaar Rp1, 449 Trilliun, padahal pertengahan 2016 kegiatan sudah banyak dimulai. Sehingga otomatis anggaran tahun 2016 hanya Rp2,6 Trilliun, sehingga banyak proyek yang berhutang ditambah proyek hutang tahun 2015 sekitar Rp200 Milliar.
Dalam waktu yang sama, ada hutang pembebasan lahan sebesar Rp 155 Milyar. Karenanya pada tahun 2018 fokus untuk pembayaran hutang. Untuk pembangunan jembatan hanya di Sangatta Selatan dan Telen. Untuk jaringan listrik wilayah kota Sangatta sudah 100 Persen, sedangkan wilayah pedalaman baru sekitar 50 sampai 60 % dan akan dikejar selama 3 tahun sisa masa.
Disebutkan, Pemkab Kutim tetap fokus memenuhi pembangunan infrastruktur terutama yang dibutuhkan masyarakat seperti jalan, pendidikan, kesehatan,air bersih dan listrik. “Bagaimana pembangunan sector pertanian bisa ditingkatkan jika tidak didukung dengan kesiapan infrastruktur karenanya dalam setahun kedepan pembangunan infrastruktur tetap menjadi hal yang utama,” ungkapnya.
Sementara Wabup Kasmidi Bulang mengungkapkan Kutai Timur terbaik pertama pada tahun 2016 di bidang perkebunan. Dari BPK, Kutim mendapatkan WTP. Ia menyebutkan, pemkab akan memprioritaskan pembangunan Pelabuhan Laut di Kenyamukan Sangatta, Pembangunan Bandara Sangkima termasuk pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air, akses jalan antar desa dan listrik di Kaubun.(SK2/SK3/SK6)