SANGATTA (8/6-2017)
Setelah menggelar gelar pekara kasus kematian Rahmadi (17) pelajar SMK Bengalon, Polres Kutim dan Polsek Bengalon menduga kuat RH dan AL – keduanya warga Bengalon mengetahui atau paling tidak melihat penganiayaan yang menyebabkan Rahmadi,tewas.
Dugaan itu berdasarkan pemantauan tim lapangan serta barang bukti yang ditemukan, selain itu sepeda motor korban tidak ada.
Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, Rahmadi diduga kuat sengaja diajak ke kandang ayam milik Masdari Kidang untuk sama-sama menikmati “sesuatu” setelah itu dihabisi. Namun, sumber tadi menegaskan apa yang tersimpul masih dugaan karenanya RH dan AL harus ditemukan untuk dimintai keterangan.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko dan Kasatreskrim AKP Andhika Darmasena sebelumnya mengakui penyelidikan terus berjalan dan mendekati final tinggal mencocokan data-data serta keterkaitannya. “Kini tinggal merangkai saja, namun dugaan siapa yang mengetahui atau melihat kejadian itu sedang didalami namun belum mengarah nama,” terang kapolres.
Sementara Hasbi (40) ayah almarhum Rahmadi (17) yakin kepolisian Kutim mampu membongkar dan menciduk siapa pelaku yang menyebabkan anaknya tewas. Kepada Suara Kutim.com, ia mengakui cepat atau lambat, pelaku pasti ditangkap. “Insya Allah, pasti ketangkap dan kami sekeluarga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian terlebih mereka sudah banyak memiliki bukti,” kata warga Bengalon ini ketika dihubungi Suara Kutim.com.
Rahmadi sendiri ditemukan tewas dengan luka mengenaskan, warga Sepaso Selatan Bengalon yang sedang menempuh pendidikan SMK Bengalon ini semasa hidupnya sempat diancam keluarga pacarnya karena sang pacar sudah berbadan dua.
Namun di TKP, polisi tidak menemukan sepeda motor yang digunakan saat menuju Sangatta, namun polisi menemukan sejumlah jejak termasuk bong yang kerap digunakan pengguna sabu, barang bukti lainnya yakni helm korban.(SK11/SK12)